Sarjana Indonesia Bisa Langsung S-3 di Australia?

Sarjana Indonesia Bisa Langsung S-3 di Australia?

JAKARTA (okezone.com) – Sebagai syarat kelulusan, mahasiswa S-1 di Indonesia diharuskan menulis skripsi. Sesuai sistem pendidikan tinggi di Australia, para sarjana Indonesia kemungkinan bisa langsung menempuh studi S-3 tanpa harus menyelesaikan S-2 terlebih dahulu. Kok bisa?

Di Australia, masa studi jenjang sarjana ditempuh dalam waktu tiga tahun dan tidak ada kewajiban penulisan skripsi. Alumninya menyandang gelar Bachelor atau Undergraduate yang hanya diakui sebagai Sarjana Muda di Indonesia.

Namun, ada juga program undergraduate honours dengan penulisan skripsi (thesis). Mereka yang lulus dari program undergraduate honours ini bisa langsung menempuh studi S-3 tanpa melalui S-2.

“Artinya, terkait dengan penyetaraan, lulusan S1 di Indonesia mungkin bisa langsung menempuh S3 di Australia sepanjang syarat nilai dan predikat kelulusan memadai,” demikian seperti dikutip dari keterangan tertulis Perhimpunan Pelajar Indonesia Australia (PPIA), Senin (14/3/2011).

Dalam diskusi yang digelar antara PPIA dengan Mendiknas M Nuh akhir pekan lalu di Canberra terungkap, contoh lulusan S-1 dari Indonesia bisa langsung S-3 di Australia telah ada.

Ketua PPIA Pusat Mochamad Subhan Zein menyampaikan, karena perbedaan sistem itulah, maka lulusan bachelor Australia tidak diakui sebagai Sarjana S-1 di Indonesia. “Ini merupakan permasalahan tersendiri yang dihadapi lulusan undergraduate Australia,” katanya.

Mendiknas M Nuh menyatakan, kedua negara telah memulai pembicaraan dan investigasi terkait penyetaraan ijazah ini. Nuh mengharapkan, pada Juli mendatang telah ada titik terang untuk mengambil keputusan.

“Kita harus melihat hal ini secara hati-hati dan obyektif. Akan dilakukan pembandingan secara seksama program S-1 di Indonesia dan undergraduate di Australia sehingga nanti bisa ditarik suatu kesimpulan apa perbedaannya dan berhasil ditemukan alasan yang obyektif dalam mengambil keputusan,” ujar Nuh.

Nuh menyampaikan, akan mengundang para atase pendidikan nasional dari seluruh dunia di Jakarta untuk membahas berbagai persoalan pendidikan di luar negeri, salah satunya adalah tentang penyetaraan ijazah. Dia berjanji akan melihat persoalan tersebut secara seksama. (rfa)(rhs)


Tags: