Sekjen Kemenag Nizar Ali Launching Madrasah Digital Kemenag Tuban

Sekjen Kemenag Nizar Ali Launching Madrasah Digital Kemenag Tuban

Tuban (Pendis) - Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Nizar Ali melakukan pembinaan kepada seluruh pejabat Kementerian Agama Kabupaten Tuban sekaligus melaunching Madrasah Digital di gedung PLHUT Kemenag Tuban, didampingi Kakanwil Kemenag Jatim, Husnul Maram.

Launching program madrasah digital ditandai dengan penempelan kartu e-vocard guru dan siswa MAN 1 Tuban oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Agama didampingi Kakanwil Kemenag Jatim, Kakankemenag Tuban, Kasi Pendidikan Madrasah Kemenag Tuban dan Kepala MAN 1, Ahmad Hudan Mabruri.

Nizar sangat mengapresiasi  capaian Kemenag Tuban yang di usung Kepala Kemenag Tuban ini. Menurutnya, madrasah harus mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman. "Luar biasa, madrasah mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman dan beradaptasi dengan dunia itu," ungkapnya.

Madrasah digital, menurutnya adalah madrasah yang menyelenggarakan pengelolaan pendidikan menggunakan aplikasi digital.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tuban, Ahmad Munir menjelaskan kartu digital atau e-vocard ini selain sebagai identitas, juga dapat digunakan sebagai alat pemantauan orang tua, apakah anaknya sudah berada di madrasah atau belum serta mendapatkan informasi terkait kegiatan madrasah.

"Selain itu juga sebagai kartu absen, dimana setiap siswa masuk atau pulang, maka notifikasi akan otomatis terkirim ke aplikasi Platform Sekolah Pintar (PSP) yang sudah diunduh oleh orang tua siswa, dan sebagai uang elektronik untuk siswa jajan di kantin madrasah," jelas Munir.

Menurut Munir program madrasah digital diawali dengan kawan-kawan madrasah yang kesulitan ketika akan akreditasi. "Dengan merubah mainset, memahamkan pentingnya digitalisasi madrasah dengan menggandeng rekanan alhamdulillah program ini mulai berjalan," ujarnya.

"Semua sistem manajemen madrasah sedang proses berbasis digital dan pembelajarannya harus sudah berbasis digital dan IT," sambungnya.

Ia menandaskan masing-masing madrasah harus mempunyai keunggulan dan ciri khas tersendiri baik yang menyangkut literasi, interpreneur maupun smart.

Selain digitalisasi madrasah, Munir juga mengusung input pekerjaan pegawai dengan cantolan SKP melalui aplikasi e kinerja, ada Pelayanan Terpadu Satu Pintu yang sudah online, ada Podcast On Mic Studio, Wa auto respon untuk KUA yang di beri nama si adik, kemudian ada program Tuban Bangga atau Tuban mBangun Keluarga karena perceraian yang makin tinggi.

Acara dihadiri oleh jajaran pejabat eselon IV, Pejabat Fungsional (Perencana, Pranata Humas, Pengawas, Bendahara dan Penyuluh Agama Islam), Kepala KUA dan Kepala Satker.

Usai memberikan pembinaan Sekjen Kemenag RI berkenan mengisi acara Podcast bersama Pranata Humas Kemenag Tuban, Laidia Maryati kemudian melanjutkan perjalanan ke kantor PCNU kabupaten Tuban untuk melantik Badan Pelaksana Penyelenggara Institut Agama Islam Nahdlatul Ulama (IAINU) Tuban Antar Waktu Masa Khidmat 2023-2026.

Dihubungi secara terpisah, Kasi Pendidikan Madrasah, Umi Kulsum menjelaskan untuk Program Madrasah Inovasi, ada 80 lembaga nominator. Kemudian Jambore Literasi dan Moderasi Beragama. Lalu Gerakan Madrasah Ramah Anak, sebanyak 624 Madrasah sudah melaksanakan bimtek. Selanjutnya Madrasah Digital.

"Sekitar 600 lebih madrasah di kabupaten Tuban sedang berproses menuju madrasah digital, dengan menggunakan pilihan madrasah smart, interpreneur atau literasi," jelasnya, Kamis (14/9/2023).

Pihaknya sangat bersyukur Sekretaris Jenderal Kementerian Agama berkenan hadir di Kemenag Tuban dan melaunching madrasah digital. "Hari Minggu lalu beliau bapak Nizar Ali ke kabupaten Tuban, ini sangat luar biasa dan support tak ternilai bagi kami," imbuhnya.

Digitalisasi madrasah merupakan salah satu amanat yang diberikan oleh Presiden Joko Widodo dan menjadi salah satu program Kementerian Agama.  Secara perlahan proses digitalisasi itu mulai diterapkan.