SEKOLAH BAGI ANAK CERDAS ; Perlu Konsep yang Jelas

SEKOLAH BAGI ANAK CERDAS ; Perlu Konsep yang Jelas

YOGYA (KR) - Rencana Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) mendirikan sekolah bagi anak cerdas untuk memfasilitasi siswa dengan tingkat kecerdasan intelektual (IQ) tinggi mendapatkan respons dari Dinas Pendidikan Kota/Kabupaten.

Mereka sepakat meminta kejelasan konsep ketika benar-benar sekolah bagi anak cerdas ini didirikan. Sebab, ketika pusat memberikan banyak klasifikasi jenis sekolah tanpa konsep yang matang, pelaksanaannya di lapangan justru terkesan merepotkan dan membingungkan.
“Ya kalau banyak klasifikasi jenis sekolah justru pelaksanaan di lapangan dalam artian tingkat Kota/Kabupaten merepotkan dan hasilnya tidak maksimal,” tutur Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Yogyakarta, Budi Asrori Santosa kepada KR, Rabu (14/9).
Budi mengatakan, masih enggan berkomentar lebih banyak karena belum mengerti jelas konsep sekolah bagi anak cerdas ini. “Menurut saya apapun jenis sekolahnya, yang terpenting dalam sekolah adalah bagaimana tercipta generasi yang andal dan berkualitas, bukan masalah klasifikasi dan macam jenis sekolah,” ujar Budi.
Budi menerangkan, sebenarnya klasifikasi sekolah untuk siswa yang memiliki IQ tinggi sudah dapat tercover dalam jenis sekolah yang saat ini ada seperti program akselerasi, Rintisan Sekolah Berstandar Internasional (RSBI), Sekolah Berstandar Internasional (SBI) dan sebagainya.
“Jadi saya belum bicara setuju tidak setuju karena kami dari Kota/Kabupaten harus mengetahui jelas konsep sekolah bagi anak cerdas. Kedua, saat ini sudah ada standar nasional pendidikan, standar pelayanan minimal pendidikan dasar dan sebagainya. Justru yang menjadi pertanyaan bagaimana sinkronisasinya nanti,” papar Budi.
Terpisah Koordinator Pembinaan Penelitian Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) DIY, Zainal Abidin mengaku menyambut baik rencana tersebut. Bahkan, sebelum rencana tersebut diumumkan, Dikpora sudah menyiapkan rumah bakat istimewa bagi siswa yang memiliki kemampuan akademik berlebih dan senang terhadap kegiatan penelitian. Dengan cara tersebut diharapkan siswa bisa menyalurkan kemampuan dan potensi yang dimiliki secara lebih optimal.
“Selama ini perhatian pemerintah masih cenderung pada olimpiade, sementara untuk pembinaannya masih kurang optimal. Akibatnya, tidak sedikit siswa yang memiliki kemampuan lebih memutuskan sekolah dan bekerja di luar negeri. Kondisi ini tentu sangat disayangkan, oleh karena itu, supaya tidak terulang pembinaan perlu mendapatkan perhatian serius,” tandasnya.
Ditambahkan Zainal, seandainya rencana tersebut diterapkan diharapkan pemerintah bisa menangani secara serius. Keseriusan itu penting, karena tidak sekadar menyangkut pembinaan siswa, namun juga nasib bangsa Indonesia di masa yang akan datang.
Ketua Komisi D DPRD Bantul Fachrudin SAg mengaku belum bisa berkomentar mengenai rencana Mendiknas membuat sekolah bagi anak cerdas sebelum ada konsep jelas. “Setelah kami tahu konsepnya, kemudian baru didiskusikan ke Dinas Pendidikan, apakah sekolah itu cocok di Bantul atau tidak,” kata Fachrudin. (M-1/Ria/*-1)-m


Tags: