Direktur Jenderal Pendidikan Islam saat memberikan arahan

Direktur Jenderal Pendidikan Islam saat memberikan arahan

Jakarta (Pendis) - Tahun ini, Education Management Information System (EMIS) tepat berusia seperempat abad (25 tahun). Pada momentum usia ini, Kementerian Agama memberikan penganugerahan Penghargaan bagi User Champion EMIS 4.0 Teladan 2023.

Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Muhammad Ali Ramdhani mengatakan para operator telah mendedikasikan tenaga dan pikirannya untuk memastikan data-data yang valid dan akurat dalam penyelenggaraan pendidikan Islam, sehingga dapat dimanfaatkan untuk memperkuat perumusan dalam memutuskan kebijakan.

"Maka, kegiatan diinisiasi sebagai upaya memberikan pengakuan atas prestasi/kinerja User Champion EMIS 4.0 sebagai garda terdepan yang pembangunan Pendidikan Madrasah secara matang," ujar Ramdhani pada Selasa, (05/12/2023) malam.

Dalam arahannya, Ramdhani menjelaskan bahwa tidak hanya perencanaan dan pengambilan keputusan, manajemen data ini sangat penting untuk mereformasi pendidikan Islam yang modern dan berkontribusi pada realisasi reformasi pendidikan nasional secara umum.

"Hari ini kita mencoba memetakan berbagai persoalan-persoalan pendidikan kita melalui data-data yang baik," ujarnya.

"Sebaik apapun sebuah perangkat EMIS ini dirancang kalau data yang dimasukkannya adalah tidak valid maka akan mubadzir," tambahnya.

Pemutahiran sebuah perangkat atau transformasi digital, kata Ramdhani, harus disertai dengan digital culture atau budaya digital. Ia menekankan agar tidak  mengabaikan pemutakhirkan data. Karena menurutnya, dengan cara itu pengambilan keputusan yang dilakukan oleh Kementerian Agama dapat berpijak pada posisi yang baik .

"Saya memberikan apresiasi terhadap mereka yang telah memberikan teladan kepada kita semua bagaimana mereka memiliki digital culture yang disajikan dalam data dan kita dapat mengolahnya dengan baik," kata Guru Besar UIN Sunan Gunung Djati Bandung ini.

Saat ini, lanjutnya, Kemenag memiliki sebuah platform yang dicanangkan oelh Menteri Agama sebagai satu data Kemenag, yakni aplikasi Pusaka Super Apps. Aplikasi ini digunakan sebagai garda atau portal satu-satunya yang dimiliki oleh Kementerian Agama. 

Ramdhani berharap melalui kegiatan ini, para User Champion dapat merekonstruksi dan memberikan menularkan kemampuannya sehingga madrasah-madrasah disekitarnya dapat ditulari virus-virus kebaikan dan mereka dapat menghadirkan data-data yang lebih baik. 

"User tidak sekedar dipahami sebagai seorang yang hanya menggunakan tetapi  juga memberikan catatan-catatan perbaikan terhadap pengembang EMIS agar melakukan proses-proses secara lebih baik," ucapnya.
 
Sebanyak sembilan operator (User Champion) Education Management Information System (EMIS) yang berasal dari madrasah, kabupaten/kota dan provinsi berhasil meraih penghargaan sebagai operator teladan, yang mengalahkan 675 operator EMIS lainnya yang direkomendasikan dari seluruh Indonesia. 

Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Rohmat Mulyana dalam laporannya  menambahkan bahwa acara penganugerahan penghargaan kepada operator EMIS ini, sekaligus dapat dijadikan kesempatan untuk melakukan asesmen rutin terhadap performa kerja para operator data. 

Rohmat melaporkan kegiatan ini dihadiri oleh 30 finalis operator dari seluruh Indonesia. Jumlah ini hanya 0,034% dari total user Champion sebanyak 87.952 yang terlibat dalam data EMIS. Meski hanya sebagian kecil, katanya, tapi bagaimanapun Kemenag berupaya untuk mengapresiasi peran operator dalam input data.

"Saya tertarik dengan slogan saat ini, yakni Dukung Dampingi Demi Data, yang akan menjamin sustability ke depan dan harus menjadi komitmen kita bersama," tutur Rohmat. 

Dukung, kata Rohmat, baik secara moril dan juga finansial anggaran. Kedua, dampingi adalah salah satu kunci ketika project berhasil rata-rata karena ada teknikal asisten yang intensif. "Ketika project berlangsung dana anggaran banyak orang turun mendampingi setiap user Champion, tapi ketika anggaran habis kadang terabaikan lagi," katanya.

"Ini tantangan kita kedepan," imbuhnya.

Terkahir, tantangan kedepan bagaimana memberdayakan peran daripada user champion yang ada di berbagai tingkatan, kare menurutnya sustainability EMIS menjadi tanggung jawab bersama.