Sertifikasi Berpengaruh pada Kinerja Guru

SEMARANG - Ketua Pengurus Daerah PGRI Jateng Dr H Soebagyo Brotosedjati MPd mengatakan, tunjangan sertifikasi yang diberikan pemerintah kepada para guru ternyata berpengaruh terhadap kinerja mereka. Bahkan, di Jateng dari penelitian yang dilakukan organisasinya, para guru kini sudah tidak puas lagi mengajar dengan cara tradisional.

’’Mereka kini banyak yang berusaha memiliki laptop, baik membeli langsung maupun kredit, sehingga hal ini sangat berpengaruh terhadap anak didiknya dan dirasa akan lebih efektif dalam proses pembelajaran,’’ katanya didampingi Humas PGRI Agus Wismanto, belum lama ini.

Menurut Soebagyo, pengaruh pemberian tunjangan sertifikasi sudah terlihat, buktinya hasil kelulusan ujian nasional untuk tingkat menengah cukup menggembirakan, yakni pencapaiannya 99% sekian. Hal itu menunjukkan semangat mengajar dan belajar anak sekolah semakin meningkat.

Meski demikian, ia berharap jangan sampai timbul kesan lulus 100% tetapi sebetulnya kompetensi yang diharapkan muncul tidak terlihat. Ia yakin seorang guru yang sudah bersertifikat akan memiliki rasa tanggung jawab terhadap kinerjanya. Kalau sampai tidak ada perubahan akan menjadi sorotan masyarakat.

Celaan

Meski demikian, ia mengaku prihatin kalau ada 1.000 guru bersertifikat lalu ada satu atau dua yang kinerjanya belum sesuai seperti yang diharapkan masyarakat, sudah merupakan celaan yang luar biasa. Maka harus ada perubahan lebih baik lagi, meski tunjangan itu belum dibayarkan dengan lancar.

Soebagyo menambahkan, untuk menghindari kurang lancarnya pembayaran tunjangan sertifikasi, akan lebih baik jika melekat menjadi satu dengan gaji seperti tunjangan lainnya.

’’Permintaan itu sudah disampaikan PGRI kepada pemerintah, namun tak pernah dijawab memuaskan. Padahal, uangnya sudah ditetapkan dalam APBN, tetapi mengapa harus sekian bulan ada yang belum dibayarkan. Malahan ada yang seharusnya menerima 12 bulan, tapi hanya dibayar 10 bulan. Alasannya ada ketentuan administrasi pencairannya,’’ paparnya. (E1-37)