Sikap Toleran Menjadi Dasar Penting Muslim Moderat

Sikap Toleran Menjadi Dasar Penting Muslim Moderat

Surabaya (Pendis) – Diselenggarakan untuk ke-2 kalinya dalam tahun 2019, kegiatan  Penguatan Wawasan Islam Rahmatan lil Alamin (ISRA) dan Multikultural Siswa SMP II digelar di Surabaya pada tanggal 28 – 30 November 2019 di Surabaya. Acara serupa (angkatan I) telah dilaksanakan di Pontianak, Kalimantan Barat pada  6-8 November 2019.

Dalam sambutannya di Surabaya (29/11/2019), Direktur Pendidikan Agama Islam Rohmat Mulyana Sapdi menyampaikan setidaknya dua hal. Pertama, pentingnya Generasi Milenial untuk menjaga dan merawat nasionalisme dengan memahami konsep Trisakti. “Sebagai bangsa berdaulat, kita harus memahami dan menjalankan konsep kedaulatan politik, ekonomi, dan budaya dengan baik dan benar,” tegasRohmat.  

Kedua, Rohmat mengingatkan kembali pentingnya Generasi Milenial untuk mengembangkan sikap toleran. “Sikap toleran menjadi pendorong agar kita menjadi muslim yang moderat. Toleransi  juga menjadi dasar penting moderasi beragama,” tukas Rohmat.

Hal senada juga diungkapkan mantan Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Nur Syam. Dalam paparannya, Nursyam menyampaikan bahwa “manusia harus membangun danmembina hubungan baik dengan sesamanya, tanpa membedakan latar belakang agamanya. Jika mampu bersikap demikian, kita telah bisa menjalankan prinsip rahmatan lil alamin,” terang Nur Syam.  Sebelumnya, Nursyam tidak lupa mengingatkan pada peserta kegiatan untuk meningkatkan kualitas hubungan dengan Allah SWT dan juga alam sekitar.

Baik Rohmat maupun Nur Syam adalah penulis yang sangat produktif hingga kini. Terkait dengan acara ini, keduanya mengingatkan kepada pada peserta untuk produktif dalam berkegiatan positif di sekolah masing-masing, salah satunya dengan mengembangkan budaya literasi. “Literasi menjadi penting agar menjadi generasi yang unggul dan cerdas. Dengan menulis, kita berlatih menuangkan ide dan gagasan yang adadalam pikiran kita,” ungkap Rohmat.

Dengan tekanan yang sama, Nur Syam mengajak para peserta agar jangan takut menulis. “Saya tidak pernah berhenti menulis hingga sekarang, kalian juga bisa melakukan hal yang sama, bahkan lebih. Menulis memberi kita energi ekstra,” imbuh Nusryam.

Dalam laporan pengantar kegiatan, Kepala Seksi Kurikulumpada Subdit PAI pada SMP/SMPLB Biltizer Bachtiar menyampaikan bahwa kegiatan Penguatan Wawasan Islam Rahmatan lil Alamin (ISRA) dan Multikultural Siswa SMP diselenggarakan dengan mengundang perwakilan pegiat RohisSMP dari Provinsi Jatim, NTB, Bali, Kalteng, dan Kaltim. “Acara ini dimaksudkan untuk menjaga dan menumbuhkan ukhuwah dan silaturahim para duta Rohis dan terusmenggelorakan semangat ISRA dan multikultural di kalngansiswa SMP,” kata Biltizer.

Diharapkan,acara seperti ini bisa memiliki daya jangkau yang lebih luas karena cakupan kelembagaan dan sebarannya, serta  animo pegiat Rohis SMP yang demikian tinggi.  (IdaF/SM)


Tags: