Standar Nasional BIPA dalam Pembahasan

Standar Nasional BIPA dalam Pembahasan

Standarnya sedang digodok," ujar Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemdikbud, Dadang Sunendar. Dalam waktu dekat, lanjut Dadang, Badan Bahasa akan mencoba mengkoordinasikan dengan para aktivis dan asosiasi BIPA agar kompetensi ini bisa lebih baik lagi.

Terkait pembukaan program studi (prodi) BIPA, Dadang mengatakan telah mengundang beberapa rektor perguruan tinggi, direktur program pascasarjana, dan dekan untuk membahas hal tersebut. "Keinginan kami mendorong perguruan tinggi membuka prodi BIPA untuk S-2 atau program profesi guru (PPG).

Tujuannya, supaya para guru lebih matang, jadi setelah ada prodi bahasa Indonesia di S-1 untuk program masternya ada prodi BIPA," terangnya. Dadang mengatakan, dengan adanya lulusan dari prodi BIPA diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai guru profesional untuk prodi tersebut.

"Kalau nanti ada prodi BIPA, diharapkan lulusannya itu sudah jelas, orentasinya menjadi pengajar profesional BIPA. Misalnya, kami di Badan Bahasa tinggal membuka lowongan pekerjaan dan mencari lulusan dari perguruan tinggi untuk dikirimkan ke luar negeri maupun dalam negeri," katanya.

Darmasiswa

Upaya lain yang dilakukan untuk semakin menggelorakan bahasa Indonesia di luar negeri adalah dengan pendataan jumlah peserta Darmasiswa untuk direkrut sebagai pengajar BIPA. Darmasiswa adalah program beasiswa dari Kemdikbud yang diberikan kepada mahasiswa asing yang negaranya memiliki hubungan diplomatik dengan Indonesia. "Kita setiap tahun memberikan beasiswa kepada sekitar 700-800 orang asing.

Mereka diberi kompetensi tambahan tentang BIPA selama seminggu hingga dua minggu untuk dilatih sehingga saat kembali ke negara asalnya, mereka bisa mengajar bahasa Indonesia. Saya rasa itu sangat efisien," bebernya. Para alumni Darmasiswa ini, lanjutnya, bisa juga dimanfaatkan untuk mendampingi pengajar BIPA dari Indonesia yang mengajar di negaranya.

Tahun ini, pengiriman pengajar BIPA sudah ada 80 orang yang lulus seleksi. Jumlah ini meningkat drastis dari 2015 lalu, yang hanya mengirimkan 14 orang. Ada 16 negara tujuan dalam pengiriman pengajar BIPA, yaitu Tiongkok, Jepang, Jerman, Prancis, Amerika Serikat, Timor Leste, dan beberapa negara di ASEAN. (nya-95)


Tags: