Siswa - siswi MI Khoiru Ummah saat melaksanakan AKMI

Siswa - siswi MI Khoiru Ummah saat melaksanakan AKMI

Bekasi (Pendis) - Madrasah Reform atau Realizing Education’s Promise-Madrasah Education Quality Reform (REP-MEQR) menjadi salah satu program Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kemenag  RI untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan madrasah. Program kerja sama Kemenag dan Bank Dunia ini bertujuan meningkatkan kualitas tata kelola penyelenggaraan pendidikan dasar dan menengah yang dilaksanakan di 34 provinsi dan 514 kabupaten/kota.

Salah satu program strategis yang mendukung pencapaian target hasil dari proyek di atas adalah penyaluran dana Bantuan Kinerja dan Afirmasi kepada Madrasah. Bantuan Kinerja bertujuan untuk memberikan penghargaan atas capaian kinerja madrasah dan membangun iklim yang kondusif bagi kompetensi untuk peningkatan kualitas madrasah.

Kepala MI Khoiru Ummah salah satu penerima bantuan kinerja, Rena Anggraeni sangat bersyukur dengan diterimanya bantuan kinerja untuk madrasahnya.  “Alhamdulillah pada Tahun 2022 Kami mendapatkan bantuan kinerja sebesar 100 juta, adapun uang itu telah kami pergunakan sebagai mana mestinya,” ujar Rena di Bekasi Kamis (16/02/2023).

Rena menerangkan 50% dana bantuan digunakan untuk kegiatan pengadaan digital Madrasah, dengan membeli laptop beserta perangkat dan kabel-kabelnya. Laptop tersebut digunakan assessment. “Sebelum ada bantuan, kami memakai perangkat pribadi dan sangat kekurangan perangkat laptop. Alhamdulillah dengan ada bantuan ini pelaksanaan AKMI dan ANBK berjalan lebih baik,” tuturnya.

15% dana bantuan tersebut, lanjut Rena, digunakan untuk mengadakan dua kali training dalam rangka meningkatkan kinerja guru. Sebelumnya guru-guru masih kesulitan bagaimana standarisasi penilaian BTQ dan Tahfidz para siswa. 

“Dengan bantuan ini kami mendatangkan trainer yang mengajarkan guru-guru bagaimana standarisasi BTQ dan tahfidz dengan benar sehingga guru lebih paham dalam melakukan penilaian,” tukasnya.

Terakhir digunakan untuk perbaikan sarana dan prasarana, pengadaan sanitasi dan air bersih. Ia mengaku beberapa struktur tanah di madrasahnya labil yang menjadikan beberapa dinding dan keramik ada yang retak. Dana ini juga digunakan untuk sanitasi, sehingga lebih mudah dan lebih dekat untuk mencuci tangan.

Menurut pengakuan Rena, penggunaan bantuan tidak mengalami kendala apapun. Datangnya bantuan juga tepat pada saat dibutuhkan dan dapat dimanfaatkan dengan sebagaimana mestinya. Ia juga mengaku tidak mengalami kesulitan saat menyampaikan laporan. 

“Saya berharap bantuan-bantuan seperti ini akan terus dilanjutkan untuk madrasah kami dan untuk madrasah-madrasah di Indonesia. Karena ini sangat bermanfaat sekali untuk kami, hal ini sangat positif dan perlu terus dilanjutkan,” sambungnya penuh harap.

Aisyah Nur Setiawati sebagai salah satu guru di MI Khoiru Ummah mengaku bantuan kinerja yang diberikan pada madrasahnya sangat berpengaruh sekali untuk kegiatan belajar mengajar (KBM). Aisyah berharapan semoga madrasahnya bisa mendapatkan kembali bantuan ini, karena menurutnya masih banyak yang perlu dibenahi. 

Aisyah menjelaskan dengan adanya bantuan ini, madrasahnya bisa melaksanakan training, khususnya training penilaian Tahfidz. Dengan adanya dana bantuan ini, madrasah berhasil mendatangkan trainer yang membimbing para guru dalam melakukan penilaian Tahfidz para peserta didik.

Syakira Hidayat siswi kelas 6 MI Khoiru Ummah mengaku sangat senang belajar di Madrasah  karena selain bisa belajar pengetahuan umum juga bisa belajar ilmu agama secara mendalam. 

Ia mengaku dengan adanya bantuan kinerja yang diterima madrasahnya, ada banyak hal yang mempermudah diri dan teman-temannya dalam menjalankan aktifitas di madrasah. Misalnya, banyaknya debu atau kotoran mengharuskannya untuk sering mencuci tangannya.

“Dimana-mana pasti ada banyak debu atau kotoran, jadi dengan adanya wastafel didepan kelas, semisal kita habis berinteraksi, kita tak perlu susah-susah lagi mencari tempat untuk mencuci tangan,” terangnya.

Ia juga berharap kekurangan sarana prasarana yang ada di madrasahnya bisa segra dilengkapi. “Madrasah kami ada beberapa yang masih kurang perlengkapannya, kurangnya sih ruang kelas lapangan, pagar mungkin,” ucapnya.