Ternyata, Sekolah Belum Siap Terapkan

Ternyata, Sekolah Belum Siap Terapkan

YOGYA (KRjogja.com) - Penerapan kurikulum 2013 oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dianggap sebagai proyek yang tergesa-gesa. Bahkan, beberapa sekolah yang ditunjuk menjadi pilot project merasa belum siap untuk menerapkan kurikulum ini.

Seperti yang diungkapkan kepala sekolah SMA Kolese De Brito Yogyakarta, Ag. Prih Adiartanto, yang merasa jika kebijakan kurikulum tersebut sangat mendadak. Sebab, meskipun di tingkat SMA kurikulum ini hanya berlaku pada tiga mata pelajaran yakni Sejarah, Bahasa Indonesia dan Matematika, namun hal tersebut tetap memerlukan persiapan, khususnya pada guru sebagai pengajar.

"Ini sangat mendadak. Padahal, guru saat mengajar itu kan butuh persiapan. Sementara pelatihan guru saja baru dilakukan dalam minggu ini dan kemarin baru selesai. Untuk pelatihan kepala sekolah bahkan belum selesai," ujarnya di SMA Kolese De Brito, Minggu (14/07/2013).

Menurutnya, untuk sebuah perencanaan kurikulum secara nasional, maka kurikulum 2013 ini sangat tergesa. Idealnya kurikulum harus terencana sangat lama dengan sosialisasi sangat fair dan tidak tertutup, kemudian disusun dan disosialisasikan dengan guru diberi pemahaman utuh.

"Kurikulum pendidikan itu tidak bisa mendadak. Meski sudah dilatih, tetapi selama pelatihan isinya hanya teknis saja. Diskusi filosofi dan pendekatan secara juga nasional belum selesai. Akhirnya mau tidak mau, suka tidak suka harus dilakukan," ungkapnya.

Dengan kesiapan yang minim tersebut, menjadikan sekolah yang ditunjuk sebagai pelaksana kurikulum belum memiliki dasar yang mantab. Buku-buku penunjang pun baru diterima sekolah pada awal pekan lalu dimana SMA De Brito telah menerima sekitar 300-an buku.

"Kita ambil kebijakan untuk tiga mata pelajaran yang masuk kurikulum 2013 akan kita pakai, sedangkan pelajaran lain menggunakan kurikulum lama. Ini hanya berlaku bagi 264 siswa di seluruh kelas 10 yang terdiri dari 7 kelas," tuturnya.

Di DIY sendiri secara keseluruhan terdapat 64 SD, 29 SMP, 29 SMA, dan 23 SMK yang akan menerapkan kurikulum 2013. Meski menjadi salah satu sekolah yang ditunjuk untuk melaksanakan kurikulum 2013, namun SMA De Brito tetap akan menjalankan dengan evaluasi.

"Ini sesuatu yang baru dan kita tidak ditawari tetapi ditunjuk. Persoalan mau implementasikan saklek atau tidak itu hak kita. Prinsipnya ketika diminta pelatihan ya ikut tetapi kami minta diberikan hak sebagai sekolah swasta untuk melakukan," imbuhnya. (Aie)


Tags: