pelaksanaan soft launching Desa Sadar Kerukunan

pelaksanaan soft launching Desa Sadar Kerukunan

Pekalongan (Pendis) – Program Desa Sadar Kerukunan terlahir berkat inisiasi dari Universitas Islam Negeri (UIN) K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan bekerjasama dengan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pekalongan. Pada acara soft launching tersebut juga turut dilakukan kegiatan Bakti Sosial berupa penyerahan sembako kepada 75 warga Linggoasri.

Pada Senin (20/03/23,) tim Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Moderasi Beragama UIN Gus Dur adakan Soft Launching Linggoasri Sebagai Desa Sadar Kerukunan di Aula Balai Desa Linggoasri. Sebelumnya, Desa Linggoasri resmi ditetapkan menjadi Desa Sadar Kerukunan Berdasarkan Keputusan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Tengah Nomor 393 Tahun 2023.

Pada acara tersebut turut dihadiri oleh Asisten 1 Setda Kabupaten Pekalongan Totok Budi Mulyanto, Sekretaris Badan Kesbangpol Kabupaten Pekalongan Sri Lestari, Ketua FKUB Kabupaten Pekalongan M. Sholahuddin, Kasi Bimas Islam Kemenag Kabupaten Pekalongan Irkham, Forkopimcam Kajen, Parisada Hindu Dharma Indonesia Kabupaten Pekalongan Wasiyo, Seluruh Pengurus Desa Sadar Kerukunan Linggo asri, dan  Tim Pemberdayaan Masyarakat Moderasi Bersama UIN Gus Dur Syamsul Bakhri dan Dr. Rifa'i Subhi.

Program Desa Sadar Kerukunan di Linggoasri terbentuk atas dasar penelitian dan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh Dosen UIN K.H. Abdurrahman Wahid yang meneliti kerukunan masyarakat Desa Linggoasri, Kecamatan Kajen. Linggoasri dinilai pantas dinobatkan sebagai Desa Sadar Kerukunan karena di daerah tersebut terdapat empat agama yang berbeda yaitu Islam, Hindu, Budha, dan Katolik serta terdapat dua tempat ibadah yaitu Masjid dan Pura. Namun untuk sosial kemasyarakatan masih tetap rukun dan bergotong royong.

Totok Budi Mulyanto yang hadir mewakili Bupati Pekalongan mengucapkan selamat kepada Para pengurus Desa Sadar Kerukunan di Linggoasri yang sudah ditetapkan oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Tengah. Harapannya pengurus tersebut dapat mempertahankan budaya yang sudah turun temurun yaitu menjaga kerukunan antarmasyarakat Desa Linggoasri.

"Kami ucapkan selamat kepada pengurus yang sudah dibacakan tadi dan ditandatangani oleh Kakanwil jateng mudah-mudahan pengurusnya nanti bisa menyamakan visi untuk mempertahankan budaya yang sudah turun temurun, saya titip kepada semua tokoh, mari kita pertahankan budaya kita yang baik ini, semoga bisa menjadi contoh desa-desa lain di Pekalongan. Ibadah sendiri-sendiri, kalau sosial kemasyarakatan bersama-sama," tutur Totok dalam sambutannya di Desa Linggoasri.

Pihak Desa yang diwakili oleh Sekretaris Desa Linggoasri Taswono mengucapkan terima kasih atas terpilihnya Desa Linggoasri menjadi Desa Sadar Kerukunan yang ke depannya juga diprogramkan untuk menjadi kampung moderasi. "Kami mengucapkan terima kasih karena Desa Linggoasri ini menjadi salah satu desa di Kabupaten Pekalongan yang menjadi contoh dan dipilih menjadi Desa Sadar Kerukunan dan ke depannya juga ada kampung moderasi," kata Taswono.

"Pemerintah Desa juga sangat berperan dalam merawat kerukunan sejak nenek moyang kami. Salah satu kunci kerukunan di desa kami adalah warisan dari leluhur yaitu sebuah peninggalan tak benda yang berbentuk tradisi yang jika kita pahami mengandung pesan kebaikan bagi masyarakat Linggoasri," sambung Taswono.

Ketua Desa Sadar Kerukunan Mustajirin Toyib dalam sambutannya menyampaikan, "Linggoasri memang sudah rukun dari dulu tapi kita perlu merawatnya, ada istilah kebaikan yang tidak terorganisir maka akan kalah dengan hal yang tidak baik tapi terorganisir. Sehingga dengan terbentuknya kepengurusan desa sadar kerukunan di Linggoasri merupakan hal yang sangat baik". Mustajirin berharap ada bantuan dari Pemkab Pekalongan agar di Linggoasri bisa didirikan Tugu Bangsaku Bersatu atau Tugu Moderasi Beragama seperti Piagam Madinah.

Sementara itu, Moh. Irkham selaku Kepala Seksi Bimas Islam Kemenag Kabupaten Pekalongan dalam sambutannya menyebut, dengan terbentuknya desa kerukunan semoga bisa bermanfaat dan memberikan nilai lebih serta menjadi contoh desa-desa lainnya. Lebih lanjut, Desa Linggoasri akan diajukan oleh Kemenag Kabupaten Pekalongan menjadi kampung moderasi beragama berlandaskan penetapan sebagai desa sadar kerukunan dan data dari penelitian Tim Pemberdayaan UIN Gus Dur Pekalongan. "InsyaAllah Linggoasri akan di launching secara nasional sebagai kampung moderasi beragama pada 15 Juli 2023," tutup Irkham.

Kegiatan penobatan Linggoasri Sebagai Desa Sadar Kerukunan tidak berhenti sampai disini. Nantinya akan diagendakan Grand Launching dan Deklarasi Desa Sadar Kerukunan pada bulan April tahun 2023 bersamaan dengan perayaan syawalan di Linggoasri.