
Uji Coba Pendidikan Karakter di 25 Sekolah
JAKARTA, KOMPAS.com — Sekitar 500 siswa dan guru dari 25 SMA negeri dan swasta di Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi mengikuti pendidikan karakter dalam bentuk kemah remaja di Lembang, Bandung Barat, 13-18 Maret 2012. Siswa dan guru yang mengikuti proyek percontohan pendidikan karakter ini dipilih dari sekolah-sekolah yang memiliki potensi kekerasan, baik sebagai pelaku maupun korban kekerasan.
Direktur Pembinaan SMA Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Totok Suprayitno, Rabu (14/3/2012), di Lembang, mengatakan, pendidikan karakter mendesak diberikan untuk mengantisipasi kekerasan yang belakangan sering terjadi di sekolah atau lingkungan sekitar sekolah.
”Kemah Remaja Pendidikan Karakter ini diselenggarakan sambil mencari bentuk praktik pendidikan karakter yang tepat,” kata Totok.
Kegiatan ini pun merupakan bagian dari pembinaan karakter siswa untuk mencegah dan mengurangi kekerasan antarsiswa di sekolah. Karena itu, selain sekolah yang memiliki potensi kekerasan, sekolah-sekolah yang dulu dikenal sering terlibat tawuran dan kekerasan lain juga dilibatkan.
”Kami berharap mereka bisa berbagi pengalaman dengan sekolah lain soal kerugian akibat tawuran dan cara mengatasi tawuran,” kata Kepala Seksi Kesiswaan dan Sumber Belajar Dinas Pendidikan DKI Jakarta Barmengano.
Adapun untuk siswa yang menjadi peserta, panitia sengaja memilih siswa yang mempunyai karisma dan pengaruh terhadap kelompok teman sebayanya. Para peserta diharapkan akan menjadi kader antikekerasan di sekolah masing-masing. Sebagai tindak lanjut kegiatan ini, setiap sekolah akan membuat program atau kegiatan terkait pendidikan karakter.
”Tidak perlu membuat kegiatan yang benar-benar baru, tetapi bisa bersama-sama Pramuka atau PMR,” kata Totok.
Selama enam hari, kata Barmengano, para peserta akan diberi beragam materi, antara lain pengenalan diri dan lingkungan sekitar, kerja tim, kepedulian, kebangsaan, dan kreativitas intelektual. Pada materi kreativitas intelektual itu, para peserta diajak mengeksplorasi persoalan asosial siswa SMA dan mencari alternatif solusinya.
”Nanti mereka akan membuat rencana aksi kerja kolaborasi antarsiswa se-Jabodetabek,” ujarnya.
POPULER
Ratusan Hafidz dan Hafidzah UIN Ar-Raniry Ikuti Pekan Ta'aruf Qurani
- Selasa, 21 November 2023
Kemenag Rilis Rapor AKMI 2023
- Jumat, 17 November 2023
Lakukan Aksi Solidaritas, Pegawai Ditjen Pendis Galang Dana untuk Palestina
- Sabtu, 18 November 2023
Dirjen Pendis Sampaikan Grand Desain PTKI di Seminar Nasional STAIN MADINA
- Senin, 20 November 2023
BERITA TERKINI
Kabar Gembira, Kemenag Cairkan Tunjangan Insentif Guru Agama Islam di Sekolah Tahap Kedua
- Jumat, 1 Desember 2023
Kemenag Upayakan Pendidikan Anti Korupsi di Lembaga Pendidikan Islam
- Kamis, 30 November 2023
Lagi, Hasil Penelitian Siswa MAN IC OKI Dipaparkan pada International Conference
- Kamis, 30 November 2023
Milad Ke-60, Presiden Jokowi Harapkan UIN Ar-Raniry Mampu Menciptakan Banyak Inovasi
- Kamis, 30 November 2023
Puncak Dies Natalis UIN Bukittinggi ke-57: Orasi Ilmiah dan Penghargaan Lomba
- Kamis, 30 November 2023
Copyright © 2021 Pendis Kemenag