Koordinasi Pelaksanaan  Kegiatan Asesmen Kompetensi Angkatan I

Koordinasi Pelaksanaan  Kegiatan Asesmen Kompetensi Angkatan I

Bogor (Pendis) – Untuk mengetahui mutu dan kompetensi guru perlu melalui asesmen. Demikian disampaikan Plt. Direktur GTK Madrasah, M.Sidik Sisdiyanto pada Koordinasi Pelaksanaan  Kegiatan Asesmen Kompetensi Angkatan I, Rabu (21/02/2024). 

Sidik menjelaskan bahwa pembinaan dan pengembangan keprofesian harus berpedoman pada data yang valid dari hasil asesmen. Nantinya akan ada pengenalan aplikasi yang digunakan dalam asesmen tersebut. 

"Dalam aplikasi tersebut akan ada pembahasan struktur soal yang akan disampaikan pada saat asesmen," terang Sidik.

Lebih lanjut, Sidik menambahkan assesmen adalah salah satu cara untuk mengetahui mutu dan kondisi guru, serta pemenuhan kompetensi sebagai guru profesional. 

"Jadi, hasil asesmen nantinya dapat digunakan untuk mendiagnosis kelebihan dan kekurangan kemampuan pedagogi dan profesional guru, kepala madrasah dan pengawas madrasah," ujar Sidik.

Dijelaskan juga, Jika hasil asesmen terhadap pemahaman materi/konten pembelajaran itu hanya mencapai 30-40% saja, tentunya dianggap cukup miris

Output dari kegiatan ini adalah nantinya akan ada sinkronisasi antara asesmen dari bagian KSKK dengan GTK Madrasah, karena selama ini hasil dari asesmen dapat dijadikan acuan bagi para pemangku kepentingan, stakeholders untuk menentukan langkah-langkah strategis terhadap peningkatan mutu pendidikan Islam. 

Kasubdit Bina GTK MI dan MTs, Fakhruozi menyampaikan bahwa salah satu prioritas Rencana Strategis Kementerian Agama dalam meningkatkan mutu Pendidikan Islam adalah peningkatan mutu pembelajaran melalui peningkatan mutu guru, kepala madrasah dan tenaga kependidikan di madrasah. 

Implementasi dari Peraturan Menteri Agama Nomor 38 Tahun 2018 terkait dengan pengembangan keprofesian berkelanjutan salah satunya adalah asesmen.

"Nantinya akan dilakukan pemetaan terhadap guru-guru kita baik kompetensi maupun kualifikasinya," jelas Rozi.

Hasil asesmen tersebut, kata Rozi, akan dijadikan acuan dalam rancangan program pengembangan terhadap guru dan tenaga kependidikan juga sebagai dasar penyamaan persepsi terhadap asesmen yang akan dilakukan agar tidak overlap.