UN Tak Perlu Dibuat Mencekam

UN Tak Perlu Dibuat Mencekam

YOGYA (KR) - Persiapan dan pelaksanaan Ujian Nasional (UN) yang terlalu dibuat mencekam dan terkesan dramatisir membuat siswa menjadi tidak nyaman. Sementara kebijakan pelaksanaan UN yang terkesan mendadak dan instan semakin memperburuk persiapan maupun pelaksanaan ujian. Adanya informasi yang menyatakan, pengamanan soal melibatkan kepolisian serta pengawasan yang sangat ketat membuat UN menjadi tidak kondusif bagi peserta UN.

"Ujian merupakan pekerjaan intelektual yang membutuhkan suasana kondusif, tenang dan tak berlebihan. Biarkan siswa mengerjakan dengan tenang tanpa ada embel-embel pengawas seram dan sebagainya," terang Pengamat Pendidikan dari Kolose De Britto, Drs ST Kartono MHum kepada KR, Kamis (24/3).
Kartono juga menyayangkan kebijakan pemerintah yang selalu memberitahu aturan-aturan seperti kelulusan, sistem penilaian secara mendadak. Adanya kebijakan mendadak dan berubah-ubah itu menyulitkan guru untuk mempersiapkan UN.
"UN bukan pekerjaan instan, namun butuh perencanaan matang. Selama posisi pemerintah masih selalu membuat kebijakan berubah-ubah dan mengumumkan mendadak,ya kualitas pendidikan di Indonesia hasilnya masih seperti itu-itu saja," tegas Kartono.
Terpisah, ketika dimintai komentarnya terkait dengan hal itu, Kepala SMP Muhammadiyah 4 Yogyakarta, Ahmad Zainal Fanani SPd MA mengungkapkan, pengawasan dalam UN tidak perlu dilakukan secara berlebihan. Karena selain bisa mempengaruhi konsentrasi siswa, guru dan sekolah, juga terkesan kurang dipercaya. Untuk itu supaya tidak menimbulkan beban mental bagi guru, alangkah baiknya UN besok tidak ada Tim Pemantau Independen (TPI).
"Saya kurang setuju dengan model pengawasan yang berlebihan. Apalagi evaluasi pendidikan sebetulnya sudah menjadi tugas guru, jadi saya yakin mereka akan berusaha melaksanakan dengan baik," ungkapnya, seraya menambahkan konsekuensi dari itu seandainya ada sekolah yang tidak menaati aturan harus dikenakan sanksi.
Sementara itu Waka Humas SMKN2/SMM Kasihan Bantul Agus Suranto SPd MSn menambahkan, seharusnya UN tidak perlu menjadi momok karena setiap tahun ada, salah satu caranya dengan mengakrabi UN itu sendiri. Penjajakan sudah dilakukan pihak sekolah dengan kondisi seperti UN sungguhan. Dengan begitu, siswa tidak perlu panik.
"Sebagai sekolah kejuruan, berbeda dengan sekolah umum. Terutama ujian praktik, butuh persiapan lama agar siswa siap, apalagi sekolah musik, siswa butuh waktu untuk latihan," ungkapnya.
(M-1/Ria/War) - s


Tags: