Undip Buka Kelas Internasional

Undip Buka Kelas Internasional

Menurutnya, dibukanya kelas internasional tersebut juga sebagai bagian dari kontribusi Undip kepada negara untuk menghadapi MEA. Oleh karena itu, pihaknya berhadap kelas internasional tersebut juga dimanfaatkan oleh mahasiswa Indonesia.

"Di era MEA ini, kita mau memberikan kontribusi kepada negara untuk menghasilkan lulusan-lulusan dengan kualifikasi internasional, sehingga dapat langsung bersaing. Oleh karena itu kita sangat berharap, banyak mahasiswa Indonesia yang ikut ke kelas internasional," jelasnya.

Dikatakan, dunia pendidikan akan terus berkembang sesuai dengan perkembangan zaman. Oleh karena itu pihaknya optimis kelas internasional akan diminati. "Jika dilihat dari peminat kelas internasional yang sudah dijalankan oleh UGM dan UI, kita optimis," imbuhnya.

Pihaknya berharap, ke depan program kelas internasional akan terus dikembangkan. "Untuk awal kita buka dua jurusan yang memang sudah dirasa siap. Ke depan, kita akan melihat prodi apa saya yang bisa dibuka kelas internasional. Karena kami tidak ingin tergesa- gesa dalam menjalankan program tersebut," terang Edy.

Memperpanjang

Terkait dengan penerimaan mahasiswa baru tahun akademik 2016/2017, daya tampung yang disediakan sebanyak 7.200 kursi. Jumlah tersebut dibagi dalam tiga proses seleksi, yakni SNMPTN, SBMPTN, dan seleksi jalur mandiri. "Daya tampung kami tahun ini sebanyak 7.200 kursi. SNMPTN 2.880 kursi, SBMPTN 2.160 kursi, dan jalur mandiri 2.160 kursi," katanya.

Direktur BTA Grup, Hasahatan Manullang mengatakan, para calon mahasiswa harus memilih jurusan yang sesuai dengan minat dan kemampuan. Pasalnya, masih banyak kasus di mana calon mahasiswa mengambil jurusan pilihan orang tua, bukan keinginan dari calon mahasiswa itu sendiri.

Dirinya menambahkan, jika melihat tren akhir-akhir ini, banyak fakultas IPS yang justru dijejali oleh anak-anak lulusan IPA. "Salah satunya tren minat ke jurusan hukum semakin banyak. Tapi kebanyakan dari mereka tidak ingin menjadi lawyer namun ke notariat," ungkapnya.

Sementara itu, Pokja Humas SNMPTN/SBMPTN 2016, Bambang Hermanto mengatakan, pihaknya sempat memperpanjang waktu pengisian Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS). Hal tersebut dilakukan karena adanya ganggungan pada server pusat penerimaan data.

"Kami menghadapi sekitar tiga ribu sekolah yang belum bisa masuk ke laman PDSS untuk melakukan finalisasi," ujarnya. Dikatakan, untuk saat ini pihaknya masih mempersiapkan SBMPTN berbasis komputer (computer based test/CBT). "SBMPTN CBTkami masih melakukan persiapan dalama minggu-minggu ini.

Kami masih harus memastikan perguruan tinggi mana saja yang bisa untuk menjalankan program ini," katanya. Untuk awal, kata dia, SBMPTN CBT baru akan dibuka untuk lima ribu kuota. "Ada daftar nominasi, tapi tidak sampai 20 PTN, akan kami cek sesuai dengan parameter kami. Untuk awal kuotanya lima ribu," jelas Bambang. (K32-95)


Tags: