Wamenag Apresiasi Program Kerjasama Kemitraan antara Kemenag dan Australia

Wamenag Apresiasi Program Kerjasama Kemitraan antara Kemenag dan Australia

Jakarta (Pendis) --- Sudah lebih dari empat tahun Kementerian Agama dan Kedutaan Besar Australia menjalin hubungan kerjasama dalam program kemitraan yaitu Program Innovation’s for School Choldren (INOVASI) dan program TASS (Technical Assistance for Education Systems Strengthening) yang sudah berjalan 4 tahun lebih sejak tahun 2016. 

Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid mengapresiasi program kemitraan yang sudah berjalan sejak Januari 2016 sampai dengan Juli 2020.  Menurut Wamenag, Kemenag banyak menadapatkan manfaat, tambahan program kegiatan yang mendukung untuk terciptanya anak didik dan tenaga kependidikan di kementerian agama yang lebih terampil dan mumpuni, utamanya dibidang literasi dan numerasi.

Ke depan berharap program ini terus dilaksanakan, mengingat program ini sangat bermanfaat utamanya untuk meningkatkan keterampilan dibidang literasi dan numerasi,” ujar Wamenag dalam Rapat Virtual antara Wakil Menteri Agama bersama Kedutaan Besar Australia di Jakarta, Senin (10/08).

Dikatakan Wamenag, jika dilihat dari sebarannya baru mencapai 16 kabupaten dan 1 kota dan beberapa provinsi. “Kedepan jika program ini masih dilanjutkan, berharap bisa terus ditingkatkan. Kami mengusulkan ditingkatkan pada aspek sebaran wilayahnya diperluas, cakupan dan sasaran kelompok belajar diperbanyak. Sehingga manfaat yang kami terima akan lebih luas sasarannya,” pinta Wamenag.

“Kami berharap kerjasama ini terus ditingkatkan dan akan memberikan supporting terkait kebijakan program, waktu dan tempat yang akan dijadikan pilot projec program,” harap Wamenang.

Wamenag juga menawarkan kerjasama yang lebih luas lagi dalam penguatan nilai nilai moderasi beragama yang menjadi core business Kementerian Agama sekarang. 

Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah, Suyitno, menambahkan bahwa Kemenag sangat puas dengan program yang telah berjalan dan siap menyambut program baru. Menurutnya, ke depan eksistensi program dan penguatan tata kelola INOVASI phase 2 dengan keterlibatan di steering Commite lebih nyata dan terlibat lebih jauh setiap program-program. 

Selain itu, lanjut Suyitno, pentingnya perluasan wilayah, hal ini mengingat pekembangan madrasah dan siswa semakin tahun semakin bertambah sehingga butuh perhatian yang sungguh-sungguh. “Jika program ini dilaksanakan lebih luas tentunya akan memberikan dampak yang lebih luas lagi bagi pengembangan guru dan tenaga kependidikan dilingkungan kementerian agama,” ujar Suyitno.

Wakil Duta Besar Australia untuk Indonesia, Allester Cox, menilai bahwa kerjasama kemitraan yang sedang berjalan, merupakan kerjasama yang kuat, khususnya kerjasama dibidang pendidikan baik dalam bentuk beasiswa maupun program untuk meningkatkan sistem pendidikan di madrasah.

“Ini sesuatu yang penting sekali bagi kami dalam periode tahap pertama ini dan kami harap untuk meningkatkan kerjasama yang kuat dengan kementerian Agama sama dengan kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk meningkatkan pengajaran dan hasilnya agar sama sekolah madrasah dan non madrasah di Indonesia,” terangnya.

Program Direktur INOVASI, Mark Heyward mengatakan, bahwa tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan hasil pembelajaran siswa di Indonesia, salah satunya adalah siswa madrasah.

“Fokusnya kami adalah untuk testing pendekatan baru di madrasah dan sekolah umum dalam meningkatkan hasil pembelajaran anak. Fokus utama di tingkat SD dan MI dengan keterampilan fondasi yaitu literasi, numerasi, inklusi,  kepemimpinan/leadership, transisi bahasa dan keterlibatan orang tua dan masyarakat.,” ujarnya.

Kasubdit Bina GTK Raudlatul Athfal, Siti Sakdiyah menjelasakan, bahwa banyak hal yang sudah dicapai dalam program ini, misalnya pencapaian selama 53 bulan penerima manfaat dibidang literasi dan numerasi dan inklusi untuk siswa SD dan MI mencapai 172.330 siswa khususnya siswa kelas awal. 

Kemudian lanjut Sakdiyah, untuk guru dan tenaga kependidikan mencapai 6.732 orang, untuk kepala sekolah/madrasah SD dan MI mencapai 2.438 orang dan fasilitator/pendamping di daerah sebanyak 752 orang. Menurutnya, ini merupakan jumlah yang sangat besar. 

“Dalam kerjasama fase kedua, ada program penguatan pendidikan karakter. Kami berharap, program tersebut dilaksanakan di jenjang RA, agar dapat sentuhan dari TASS, agar maju bersama untuk guru dan tendik nya. Sehingga ada perhatian untuk jenjang RA,” pinta Sakdiyah.

Dalam rapat virtual, hadir tampak hadir Kasubag TU GTK Madrasah, Sidik Sisdiyanto serta pejabat eselon 3 dan 4 di lingkungan Direktorat GTK Madrasah.


Tags: