(Bogor) Pendis --- Pentingnya data yang terintegrasi ini sangatlah krusial. Mengingat bahwa data adalah dasar untuk membuat dan merumuskan kebijakan. Termasuk bantuan kepada lembaga-lembaga yang benar-benar berhak.
Hal tersebut disampaikan oleh Waryono Abdul Ghafur, Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren) pada penutupan Rapat Koordinasi Pengelolaan EMIS PD Pontren Tahun 2023. Acara ini diselenggarakan oleh Bagian Data, Sistem Informasi dan Humas (Datinmas) Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama RI.
“Saya juga ingin memastikan kepada kita semua, bahwa kita tidak sekedar punya data yang terintegrasi, tapi data itu harus valid” sambung Waryono.
Beliau menegaskan bahwa semua pihak harus bekerja keras untuk mengawal anggaran dengan bertanggungjawab. Tentu saja juga didukung dengan mengupayakan kesejahteraan untuk para operator EMIS.
Guru Besar UIN Sunan Kalijaga ini pun menjelaskan bahwa hal tersebut dikarenakan data yang kurang akurat dapat menyebabkan selisih luar biasa antara data pada EMIS dengan data usulan dari Kantor Wilayah (Kanwil) provinsi. “Maka, implikasi dari data yang kurang akurat ini bisa dikata dzolim terhadap program-program yang diperuntukkan untuk kemaslahatan masyarakat” ujarnya.
Selain pentingnya data saat ongoing study, Waryono mengatakan bahwa tracer study (melacak alumni) sangatlah penting untuk dilakukan. Mengingat bahwa apakah lulusan dari pondok pesantren mendapatkan hak yang harus diterima sesuai dengan kompetensi masing-masing.
“Terakhir, saya sangat mendukung upaya integrasi data melalui satu pintu yaitu melalui EMIS. Serta, hal itu didukung dengan Pusaka SuperApp” tutupnya.
Acara yang digelar selama 3 hari pada 29 hingga 31 Mei ini mengundang para operator EMIS Pesantren seluruh provinsi di Indonesia. Dengan menghadirkan narasumber dari Biro Humas, Data dan Informasi Kementerian Agama RI, perwakilan dari Pusdatin Kemdikbudristek serta Direktur PD Pontren sekaligus menutup acara.
Bagikan: