Surabaya (Pendis) - Sebagai sebuah lembaga yang menata sumber daya manusia melalui proses pendidikan, maka sebuah proses kemajuan alat ukurnya tentu bukan sekedar pendidikan tetapi disitu ada perkembangan infrastruktur pertumbuhan ekonomi dan lain sebagainya. Namun segala bentuk pembangunan itu tidak akan bermakna apabila tidak diiringi dengan pendidikan.
Demikian disampaikan Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Muhammad Ali Ramdhani saat memberikan sambutan pada kegiata Seminar Internasional dan Kompetisi Inovasi Ma'arif di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, Ahad siang (05/02/2023).
"Ini menandakan bahwa pendidikan adalah poros utama untuk menjaga segala sesuatunya," ungkap Ramdhani.
Ramdhani menegaskan, kekuatan ilmu harus beradaptasi dengan dinamika zaman, menari bersama zaman tapi tidak larut dalam dinamika zaman tetapi harus mengarahkan setiap perkembangan dari sebuah zaman.
Pesannya, ketika ada sesuatu hal yang baru tidak kemudian larut dalam kebaruan tetapi harus mengarahkan ruang-ruang yang baru ini ke arah-arah yang baik, dalam hal ini disebutkan dengan merawat jagat memelihara yang lama membangun peradaban.
Mengutip dari seorang ilmuwan, Ramdhani menyampaikan bahwa seluruh spesies di dunia ini akan punah, termasuk yang paling cerdas sekalipun kecuali dia yang responsif terhadap perubahan.
"Kata kuncinya adalah responsif terhadap perubahan," tegasnya.
Menurutnya, berubah adalah suatu kata kunci dari kecerdasan seseorang. "Kita harus melakukan berbagai perubahan yang berbasis pada kekuatan dinamika zaman tetapi jangan pernah menanggalkan dan meninggalkan esensi dari hidup kita," ujarnya.
"Esensinya adalah memelihara yang lama yang baik, membangun sesuatu hal yang baru yang lebih baik," tutupnya.
Bagikan: