Kurikulum Cinta dan Komitmen Kemanusiaan Jadi Reorientasi Pendidikan Islam

Selasa, 22 April 2025 11:20 WIB
Pendis

Depok (Kemenag) — Menteri Agama Nasaruddin Umar menyampaikan gagasan besar dalam transformasi pendidikan keagamaan, yakni Kurikulum Cinta. Ia menyebut bahwa inti dari seluruh ajaran kitab suci, termasuk Al-Qur’an, sejatinya adalah cinta kasih, bukan kebencian atau kekerasan.

Demikian disampaikan Nasaruddin dalam peluncuran Gerakan Penanaman Satu Juta Pohon Matoa dan peletakan batu pertama pembangunan Pesantren Istiqlal Internasional Indonesia (PIII) di kawasan Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII), Depok, Selasa (22/4/2025).

“Kalau seluruh Al-Qur’an dipadatkan, intinya adalah Al-Fatihah. Dan jika Al-Fatihah dipadatkan lagi, maka intinya adalah Bismillahirrahmanirrahim. Itu akar katanya ‘rahimah’, cinta. Jadi, kalau pendidikan agama justru melahirkan kebencian, itu bukan ajaran agama yang sesungguhnya,” tegas Menag.

Gagasan Kurikulum Cinta bukan sekadar retorika, melainkan langkah konkret reorientasi kurikulum pendidikan agama agar membentuk karakter peserta didik yang inklusif, moderat, dan memiliki empati sosial tinggi.

Nasaruddin juga menyampaikan keprihatinan mendalam terhadap tragedi kemanusiaan di Palestina, khususnya di Gaza. Ia mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo Subianto sedang mempertimbangkan kemungkinan mendatangkan pengungsi Palestina ke Indonesia dengan pengaturan khusus.

“Ini adalah panggilan kemanusiaan. Ketika bangsa lain terpaksa meninggalkan rumahnya karena perang, kita—yang hidup dalam damai—harus hadir sebagai saudara,” katanya.

Menag juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjadikan Indonesia bukan hanya pusat toleransi dan pendidikan Islam yang moderat, tetapi juga pusat solidaritas kemanusiaan global.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno dalam sambutannya menyambut baik inisiatif “Kurikulum Cinta” yang digaungkan oleh Kemenag. Ia menyebut bahwa di tengah derasnya arus globalisasi dan konflik antaridentitas, pendidikan agama harus menjadi benteng moral dan pusat etika publik.

“Kita tidak bisa terus menerus membiarkan ruang publik dipenuhi narasi kebencian. Kurikulum cinta ini adalah jawaban berani dan berakar pada nilai-nilai luhur agama,” ujarnya.

Ia juga mendorong agar gagasan ini menjadi gerakan nasional lintas kementerian dan lintas iman. “Cinta adalah bahasa universal. Agama apa pun pasti mengajarkannya,” tambahnya.

Dalam laporannya, Sekretaris Jenderal Kemenag Nizar Ali menyampaikan bahwa pengembangan kurikulum berbasis cinta merupakan bagian dari transformasi kelembagaan yang lebih luas. Ia menegaskan bahwa kementerian kini tengah menata ulang arah pendidikan agama agar lebih kontekstual dan responsif terhadap tantangan zaman.

“Pendidikan kita ke depan bukan hanya melahirkan intelektual, tapi juga insan yang berjiwa welas asih, toleran, dan punya kesadaran ekologis serta sosial yang kuat,” terang Nizar.

Ia juga menyampaikan bahwa Kemenag terus mendorong penguatan pendidikan moderasi beragama, ekotheologi, hingga diplomasi pendidikan antarbangsa sebagai bagian dari strategi soft power Indonesia di tingkat global.


Bagikan:







Pendis
EMIS

GERBANG DATA PENDIDIKAN KEMENTERIAN AGAMA

Pendis
PPG Daljab Kemenag

Pendidikan Profesi Guru Dalam Jabatan Kemenag RI

Pendis
UM-PTKIN 2025

Penerimaan Mahasiswa Baru PTKIN 2025

Pendis
SISFODEMA

Sistem Informasi Dosen dan Mahasiswa

Pendis
SILABA

Sistem Layanan Bantuan Pendidikan Agama Islam

Pendis
SIAGA

Sistem Informasi dan Administrasi Guru Agama

Pendis
SIKAP

Sistem Administrasi Keagamaan dan Pesantren

Pendis
BEASISWA

Sistem Beasiswa Santri Berprestasi

Pendis
SIMBA

Sistem Informasi Manajemen Bantuan Pesantren

Pendis
SILADIKTIS

Sistem Informasi Layanan Pendidikan Tinggi

Pendis
SIPPRO

Sistem Informasi Pengajuan Program Studi Baru

Pendis
PENYERTAAN IJAZAH

Layanan Penyetaraan Ijazah Luar Negeri

Pendis
SIMSARPRAS

Sistem Informasi Sarana Prasarana Madrasah

Pendis
RDM

Rapor Digital Madrasah

Pendis
SIMPRO

Sistem Monitoring Perkembangan Proyek

Pendis
CENDIKIA

Koleksi Elektronik Buku Pendidikan Agama

Pendis
KIP KULIAH

Program beasiswa yang diberikan oleh Kementerian Agama

Pendis
SERDOS

Sistem Sertifikasi Dosen Pendidikan Agama

Pendis
PAKPTK

Layanan Aplikasi Penilaian Angka Kredit PTKI

Pendis
SIMSARPAS PTKI

Sistem Informasi Manajemen Sarana Prasarana PTKI

Pendis
LITAPDIMAS

Penelitian, Publikasi dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Pendis
BEASISWA TIMTENG

Layanan Beasiswa Timur Tengah

Pendis
SITREN

Sistem Layanan Tanda Daftar Keberadaan Pesantren

Pendis
IJOP PDMA

Selamat datang di layanan Ijin Operasional PDMA

Pendis
SIPDAR LPQ

Tanda Daftar Lembaga Pendidikan Al-Quran

Pendis
PBSB

Program Beasiswa Santri Berprestasi

Pendis
SIMORA

Sistem Informasi dan Manajemen PBSB

Pendis
KEMANDIRIAN PESANTREN

Sistem Informasi Kemandirian Pesantren

Pendis
SPACE

Sistem Pembelajaran Agama Cara Elektronik

Pendis
PDUM

Pangkalan Data Ujian Madrasah

Pendis
AKMI

Aplikasi Pendataan Asesmen Kompetensi Madrasah

Pendis
PORTAL AKM

Portal Asesmen Kompetensi Madrasah

Pendis
APP MADRASAH

Sistem Kelembagaan dan Kerjasama Madrasah

Pendis
ERKAM

Sistem Perencanaan dan Penganggaran

Pendis
BOS KEMENAG

Bantuan Operasional Sekolah Kemenag

Pendis
IJOP SAH

Izin Operasional Pendirian Madrasah

Pendis
Selamat Datang di Portal PPID Kementerian Agama

Ini adalah website resmi Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Kementerian Agama Republik Indonesia.

Pendis
SIMPATIKA

Portal Layanan SIMPATIKA KEMENAG

Pendis
KKGTK

Kelompok Kerja Guru Tenaga Kependidikan

Pendis
AKGTK

Asesmen Kompetensi Guru dan Tenaga Kependidikan