Bandung (Pendis) --- Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) merupakan salah satu komponen penting dalam mendidik anak bangsa, maka perlu dibuat kebijakan yang menciptakan benefit bagi seluruh civitas akademika PTKI.
Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Rohmat Mulyana Sapdi dalam sambutannya pada kegiatan Rapat Koordinasi Pengelolaan EMIS PTKI Tahun 2024. Pada kesempatan ini, Rohmat mengatakan bahwa tanpa data yang utuh, pengambilan kebijakan bisa jadi terhambat.
"Oleh karenanya, integrasi data ini sangatlah penting. Apalagi mulai tahun ajaran ganjil 2023/2024 ini pendataan mulai terintegrasi dengan Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti)" tutur Rohmat (19/3).
Selama ini, Rohmat menambahkan, ketidaksamaan data antar EMIS dan PDDikti cukup memberikan hambatan terhadap permintaan data dari beberapa lembaga. Oleh karena itu, melalui kesepakatan bersama, dengan tujuan data yang satu pintu, integrasi ini akan dimulai pada tahun ini.
"Terima kasih bapak ibu atas kerja kerasnya selama ini dan mari tetap semangat untuk pemutakhiran data kita. Terutama menuju data PTKI sebagai data yang sangat lengkap dan sangat valid. Karena ini adalah langkah awal untuk dorongan PTKI kita untuk menjadi world class university. Walaupun masih jauh, tapi saat ini, itulah yang harus kita kerjakan semaksimal mungkin" pungkas Rohmat di Bandung.
Sejalan dengan itu, Kasub Tim Data Madrasah dan PTKI, Akrom mengatakan bahwa integrasi data dengan PDDikti ini adalah upaya penyelarasan data pada EMIS dan PDDikti.
Rapat Koordinasi Pengelolaan Data ini diselenggarakan di Bandung pada 19 hingga 22 Maret 2024. Hadir pada acara ini, para operator EMIS dari PTKIN dan perwakilan dari Kopertais pada 15 wilayah seluruh Indonesia. Narasumber yang dihadirkan merupakan perwakilan dari PT. Juke sebagai penyedia layanan pada EMIS serta pihak dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Bagikan: