Jakarta (Pendis) - Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Sesditjen Pendis), Moh. Isom Yusqi mendorong aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Sekretariat memanfaatkan sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan untuk menjernihkan ruhani melalui tafakur, tadabur dan ibadah-ibadah lainnya.
Hal itu disampaikan Isom ketika mengisi acara Orientasi Peningkatan Wawasan Keagamaan ASN Sekretariat Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Selasa (05/06) di Jakarta.
Isom menerangkan bahwa salah satu amalan yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan adalah i`tikaf. "Di sepuluh malam terakhir Rasulullah tidak pernah meninggalkan i`tikaf di masjid. Kita juga sebagai umatnya harus bisa mengamalkan apa yang telah dicontohkan tersebut," terang Isom kepada para peserta.
Meskipun kegiatan Orientasi Peningkatan Wawasan Keagamaan ini tidak dilakukan di masjid, tetapi menurut Isom bisa dikategorikan sebagai i`tikaf.
"I`tikaf yang paling utama itu di Masjid al-Haram, Masjid Nabawi, dan Masjid al-Aqsho. Masjid yang biasa digunakan untuk sholat berjama`ah juga bisa menjadi tempat i`tikaf. Atau bisa juga sebuah tempat bukan masjid yang sengaja difungsikan untuk sholat berjama`ah, itu juga bisa dijadikan tempat i`tikaf," papar Guru Besar IAIN Ternate ini.
Selain mendorong ASN untuk lebih giat beribadah di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, Sesditjen Pendis juga mendorong untuk meningkatkan profesionalitas dalam bekerja. Hal ini terutama disebabkan fungsi layanan pada Sekretariat sangat besar. Sekretariat tidak hanya melayani direktorat-direktorat, tetapi juga satuan kerja di daerah terkait urusan kesekretariatan.
Kegiatan Orientasi Peningkatan Wawasan Keagamaan ASN Sekretariat ini diselenggarakan oleh Bagian Organisasi, Kepegawaian dan Hukum Ditjen Pendidikan Islam. Kegiatan ini diisi dengan dzikir, buka puasa bersama, sholat Tarawih, dan ceramah agama oleh Dr. KH. Manarul Hidayat. (Nanang/dod)
Bagikan: