Bogor (Pendis) - Wakil Menteri Agama, Nasaruddin Umar dalam pengarahan Orientasi Peningkatan Pengelolaan Keuangan Tingkat kanwil Program Pendidikan Islam, Jum`at (16/5/2014) di Cisarua, mengatakan Jajaran Direktorat Jenderal Pendidikan Islam tidak cukup hanya bekerja tapi juga menghimbau untuk mempunyai force (kekuatan) di medan laga untuk lebih mendorong eksistensi Kementerian Agama. Indikator Keberhasilan untuk meningkatkan Pelayanan publik di Kementerian Agama salah satunya adalah dengan mempunyai Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal. Oleh karena itu, Partisipasi aktif dari seluruh stakeholder Kementerian Agama sangat diharapkan dari mulai pegawai ditingkat Pusat dan juga daerah.
"Itu ditandai dengan Laporan Pertanggungjawaban Keuangan yang tidak menurun dari WTP DPP dan kita berharap agar terus bisa meningkatkan predikat dari pada itu", kata Nasaruddin.
Dari sektor pendidikan kita mengharapkan ada ukuran dalam rangka meningkatkan daya saing alumni madrasah supaya bisa mengalahkan alumni-alumni pada jalur pendidikan umum. Itu merupakan sebuah modal yang harus dipertahankan, pendidikan yang ada di Kementerian Agama harus dijadikan sebuah tantangan, "sebagai aparatur Kementerian Agama diberikan keleluasaan untuk berani berijtihad, salah satunya dengan cara memberikan masukan-masukan yang positif kepada para pejabat di pusat. "himbau Nasaruddin.
Menurut Nasaruddin, yang paling tahu permasalahan di daerah adalah para pejabat di daerah itu sendiri. Harus ada keberanian moral untuk memberikan masukan dan peringatan jika salah kepada pimpinan pusat dikarenakan dalam community tugas ada sektor pimpinan dan bawahan. Hal itu sama seperti konsep "Imamah" dalam sholat artinya ada saling menghormati dan saling bertanggungjawab atas posisi masing-masing.
Diakhir pembicaraannya Nasaruddin mengharapkan kepada jajaran Ditjen Pendidikan Islam harus bisa mencapai target pada tahun ini dikarenakan nanti dihadapkan pada suasana pemerintah yang baru. Oleh karena itu Kemenag harus bisa mengantisipasi dari dampak perubahan yang dimaksud untuk lebih memberikan dampak yang baik, dan jangan hanya terfokus mengurus masalah keuangan dan administrasi saja tapi yang terpenting harus bisa bersikap profesional dan memperbaiki niat dan tentunya harus optimal. "Kalau diibaratkan jadilah seorang pemimpin itu seperti seekor kupu-kupu yang terbang dan hinggap di mana saja, artinya seorang pemimpin harus mempunyai sense atas apa yang terjadi di lingkungannya. "tutup Nasaruddin.
Sementara itu di tempat yang sama Sekretaris Jenderal Kementerian Agama, Nur Syam mengapresiasi kinerja para aparat di daerah yang membawa Kementerian Agama ke peringkat tiga besar di antara Kementerian lain dalam pencapaian penyerapan anggaran, namun Nur Syam juga mengingatkan penyerapan anggaran tersebut harus diimbangi dengan output dan outcome yang jelas, "Kalimantan Selatan adalah yang terbaik dan untuk provinsi yang penyerapannya masih di bawah standar, diharapkan tahun ini bisa maksimal", pinta Nur Syam.
Namun demikian evaluasi harus tetap dilakukan untuk memperbaiki di tahun anggaran selanjutnya mengingat Satker Kementerian Agama adalah Satker terbesar di Republik ini maka kalau ada kesalahan "memang bisa terjadi". "yang kurang di tahun lalu harus kita perbaiki di tahun selanjutnya contoh, kita akan membangun sistem untuk memperbaiki pengelolaan asset yang bekerjasama dengan BPK dan Kementerian Keuangan, juga akan memperbaiki sistem pengadaan barang dan jasa, kesemuanya itu harus dikelola secara transparan dan akuntabel, "kata Nur Syam
(acm/ra)Bagikan: