Jakarta (Pendis) --- Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama menggelar Akademi Madrasah Digital (AMD) 2020. Hal ini dilakukan guna mengembangkan kreativitas siswa khususnya pada bidang teknologi digital saat melakukan sistem pembelajaran dari rumah untuk menekan penyebaran virus corona atau COVID- 19.
22 Tim Peserta Akademi Madrasah Digital Tahun 2020 telah melewati proses inkubasi yang begitu panjang sejak 14 Juli 2020, mereka mendapatkan pelatihan intensif yang diselenggarakan secara online akibat pandemi COVID-19. Kondisi hari ini tidak menyurutkan antusias peserta mengikuti rangkaian pelatihan yang didampingi oleh tenaga pelatih profesional dari dunia industri digital selama 6 (enam) bulan penuh.
Ajang ini dibuat untuk menyiapkan generasi Indonesia Unggul yang siap menghadapi era revolusi industri 4.0 yang mampu menguasai Teknologi Informasi khususnya Internet of Things, Big Data, serta komunikasi dan kewirausahaan. Program ini merupakan bentuk sinergi Direktorat Kurikulum Sarana Kelembagaan dan Kesiswaan Madrasah dengan XL Axiata.
Direktur Kurikulum Sarana Kelembagaan dan Kesiswaan Madrasah Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, A. Umar mengatakan program ini merupakan salah satu bentuk respon untuk melakukan proses transformasi digital di madrasah.
“Anak-anak madrasah sudah tidak asing dengan hal-hal yang berbau teknologi, kita tinggal memberikan polesan melalui wadah yang dapat membuat mereka semakin fasih dengan teknologi,” ungkap Umar.
Di sisi lain, Novi Arian yang merupakan salah satu Dewan Juri dari Laboratorium X-Camp XL Axiata mengatakan, penilaian peserta Akademi Madrasah Digital ini berlangsung sejak ditetapkan sebagai peserta terpilih.
“Banyak ide-ide inovatif penerapan IoT melalui pembuatan project yang realistis, kreatif dan logis hingga hasil karya mereka bisa masuk dalam kategori inovatif, aplikatif dan marketable,” ujarnya.
Novi juga menambahkan, aspek yang sangat penting dan menjadi perhatian penilaian dalam kegiatan ini adalah attitude peserta melalui kedisiplinan, komitmen dan tanggung jawab selama proses inkubasi berlangsung. Berbeda dengan Madrasah Robotic Competition (MRC), penilaian dalam kegiatan ini tidak hanya berorientasi pada hasil tapi juga berorentasi pada proses selama kegiatan berlangsung.
Umar berharap, program ini dapat membentuk talenta muda madrasah yang berjiwa entrepreneur dan mampu menciptakan start up bermodalkan inovasi dan kreatifitas.
Inilah Lima Finalis Akademi Madrasah Digital 2020
Peserta Grand Final Akademi Madrasah Digital 2020 yang namanya tercantum di atas agar menyiapkan Presentasi Project yang akan dilaksanakan secara Virtual di Metro TV pada tanggal 23 Januari 2021 pukul 14.00-17.00 WIB, selanjutnya peserta diminta untuk shooting videotape dan profil project dengan didampingi oleh pihak Metro TV pada tanggal 19-20 Januari 2021.
Proses penilaian Akademi Madrasah Digital 2020 ini belum usai, masih ada kesempatan bagi peserta lain untuk mendapatkan juara favorit, dimana mereka harus mengupload video presentasi terbaiknya ke channel Youtube Direktorat KSKK Madrasah. Penilaian berdasarkan jumlah view dan like terbanyak di video peserta masing-masing. Hal ini bertujuan untuk mempublikasikan secara luas karya peserta Akademi Madrasah Digital 2020, selain melalui media pameran yang akan diselenggarakan pada waktu yang akan ditetapkan kemudian disesuaikan dengan kondisi di masa pandemi ini.
(Bahtiar/WE)
Bagikan: