Denpasar (Pendis) - Kementerian Agama melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Islam akan menggelar International Islamic Education Expo atau Pendis Expo untuk mempromosikan pendidikan Islam di kancah dunia internasional. Ini menjadi program besar, mungkin baru pertama kali di gelar sepanjang sejarah Ditjen Pendidikan Islam.
Hal itu dikatakan Kamaruddin Amin Direktur Jenderal Pendidikan Islam saat memberikan pengarahan pada Rapat Koordinasi Rektor/Ketua Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri, pada Minggu (24/09) di Denpasar, Bali.
Pada acara bergengsi itu, lanjut Kamaruddin akan dilaksanakan "Deklarasi Jakarta" untuk menyuarakan Islam Indonesia di tengah-tengah Islam dunia. Islam Indonesia yang moderat, toleran dan multikultural.
Kamaruddin mengaku gagasan Deklarasi Jakarta terinspirasi oleh The Aman Massage atau Risalah Aman. Menurutnya Jordania negara muslim yang kecil tidak sebesar Indonesia, tetapi mampu berbicara mewakili muslim di panggung internasional melalui risalah tersebut, kata Guru Besar UIN Alaudin Makassar itu.
"Kita ingin Indonesia tampil di panggung internasional menyuarakan issu-issu penting dan komitmen pada persoalan kondisi politik, sosial dan budaya dunia global, sinergi antara Islam, pendidikan, demokrasi dan masyarakat sipil, sumbangan pendidikan Islam bagi demokrasi, dan komitmen tentang lingkungan," kata Kamar.
Deklarasi Jakarta direncanakan bersamaan dengan digelarnya Pendis Expo dan akan dibacakan oleh Presiden Ir. Joko Widodo dan di didampingi oleh tokoh-tokoh ormas keagamaan di Indonesia. "Semoga Bapak Joko Widodo berkenan untuk membacakan Deklarasi Jakarta tersebut," kata Kamaruddin.
Pendis Expo ini rencananya akan digelar pada tanggal 20 s/d 24 November di Indonesia Convention Exihibition (ICE) BSD Serpong. Selain Deklarasi Jakarta, kegiatan-kegiatan yang akan di gelar diantaranya adalah Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) ke-17, Apresiasi Pendidikan Islam (API), Internasional Conference of Pesantren Studies, dan kompetisi Robotik Internasional.
Selain itu Pendis Expo juga akan mengundang penyelenggara pendidikan Islam internasional seperti di Negara Eropa, Amerika dan Timur Tengah. Kamaruddin Amin meminta kepada Para Rektor dan Ketua PTKIN untuk bersinergi dan berperan aktif mensukseskan kegiatan ini. "PTKI menjadi bagian dari expo agar eksistensinya bisa di dengar dimata dunia internasional," harapnya.
Imam Safe`i, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam mengatakan rapat koordinasi ini penting untuk membahas agenda-agenda Diktis seperti persoalan reformasi Lembaga Pendidik Tenaga Kependidikan (LPTK), Optimalisasi Dana BOPTN untuk penelitian, Alokasi Anggaran PTKI di 2018, Lembaga Akreditasi Mandiri, dan Rancangan Peraturan Pemerintah Pendidikan Tinggi Keagamaan.
Imam mengatakan AICIS nantinya akan menjadi kegiatan supporting bagi Pendis Expo yang akan menghadirkan para intelektual dunia untuk mendiskusikan masalah-masalah issu-issu Islam dan kekinian. Tidak kurang dari 350 para pemikir Islam akan hadir di ajang AICIS.
Kegiatan Rapat Koordinasi Rektor/Ketua Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri dilaksanakan pada tanggal 24 s/d 26 September 2017 dengan menghadirkan Rektor dan Ketua PTKIN se-Indonsia, Para Kasubdit di lingkungan PTKI dan sejumlah Kepala Seksi serta Jabatan Fungsinal Umum. (Ruchman Basori/dod)
Bagikan: