Serpong (Pendis) - Direktorat Pendidikan Agama Islam (Dit. PAI) menyelenggarakan kegiatan "Konsinyering Persiapan Pelaksanaan Kegiatan Direktorat PAI Tahun Anggaran 2017" di Hotel Sol Marina Serpong, 1-3 Maret 2017. Kegiatan yang dihadiri oleh Direktur Pendidikan Agama Islam, seluruh pejabat eselon 3 dan 4 di lingkungan Dit. PAI, juga melibatkan sejumlah stakeholder eksternal atau mitra layanan, seperti MGMP, FKG, ADPISI, Pokjawas dan lainnya.
Dalam pembukaan acara, Direktur PAI, Imam Safe`i, menyatakan bahwa program tahun 2017 harus dapat mencerminkan sejumlah inisiasi program dan ketersesuain tugas pokok dan fungsi yang melekat pada masing-masing unit kerja. Dalam konteks pelaksaan tahun 2017, setidaknya ada beberapa hal yang patut menjadi bahan perhatian.
Pertama, kebijakan nasional GNRM (Gerakan Nasional Revolusi Mental) patut didukung bersama dalam rangkaian kegiatan. Dalam GNRM, setidaknya dicerminkan Indonesia Melayani, Indonesia Bersih, Indonesia Tertib, Indonesia Mandiri, dan Indonesia Bersatu. Cerminan GNRM itu mewujud dalam berbagai kegiatan yang dilakukan. Sesuai arahan pimpinan, Direktorat akan diminta dan ditagih secara periodik atas implementasi GNRM itu. Kedua, Direktorat PAI perlu menerjemahkan secara konkret atas hasil Rakernas Kementerian Agama. Dalam lingkup Ditjen Pendidikan Islam, setidaknya terdapat 4 (empat) program prioritas, yakni Pendidikan Wawasan Kebangsaan bagi Guru dan Tokoh Agama; Pemantapan Nilai Pemahaman Pancasila dan NKRI pada ASN; Pembentukan Lembaga Tashih Buku Ajar dan Teks Agama dan Keagamaan; dan Penuntasan Inpassing dan Sertifikasi Guru. Terkait dengan implementasi hasil Rakernas itu, perlu dibentuk tim taskforce yang handal.
Ketiga, implementasi atas amanah Direktur Jenderal Pendidika Islam yang meminta kepada setiap unit eselon 3 agar dapat menentukan dan melaksanakan program-program inovatif (innovative programme). Direncanakan, Direktur Jenderal dan Sekretaris Ditjen Pendis akan menagih atas program inovasi tersebut. Keempat, persiapan untuk pelaksanaan kegiatan akbar, seperti Expo Pendis. Diharapkan setiap Subdit dapat berperan aktif dan berkontribusi dalam kegiatan tersebut. Kelima, Direktorat PAI perlu memikirkan dan mengadakan counter narasi atas sejumlah wacana atau opini yang perlu diluruskan, sehingga masyarakat mendapatkan pemahaman yang utuh. Keenam, semua pekerjaan yang dilakukan hendaknya sesuai dengan tupoksi masing-masing, setidaknya tidak terlalu jauh dari tupoksi. Sebagaimana diketahui, setiap ASN akan ditagih wujud dari pekerjaan yang sesuai dengan tupoksi itu.
Sebelum sambutan Direktur, Kepala Sub Bagian Tata Usaha Dit. PAI, Nasri, menyampaikan pengantar bahwa selepas pelantikan sejumlah pejabat di lingkungan Ditjen Pendidikan Islam telah menanti sejumlah even dan pelaksanaan kegiatan yang patut untuk disegerakan, seperti Rapat Kerja Pusat Daerah di Lingkungan Direktorat Pendidikan Agama Islam Tahun Anggaran 2017, USBN (Ujian Sekolah Berstandar Nasional), penyusunan anggaran tahun 2018, dan sejumlah kegiatan lainnya. Untuk itu, menurut Nasri, kegiatan konsinyering ini ditargetkan untuk mendapatkan arahan dan kebijakan, finalisasi pelaksanaan anggaran tahun 2017, koordinasi antar subdit, dan masukan dari berbagai stakeholder baik internal maupun eksternal sehingga pelaksanaan anggaran tahun 2017 diharapkan dapat berlangsung dengan lancar. (swd/dod)
Bagikan: