Yogyakarta (Pendis) - Sebagai salah satu entitas unit eselon I dengan porsi anggaran terbesar di lingkungan Kementerian Agama R.I, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Ditjen Pendis) memiliki tanggung jawab besar dalam berbagai kemajuan institusi, termasuk salah satunya dalam bidang perencanaan dan penyerapan anggaran. Program prioritas yang menjadi andalan Ditjen Pendis, selain RKP, juga menjadi salah satu perhatian agar bisa memperoleh dukungan anggaran agar senantiasa mampu memberikan dampak yang signifikan.
Menurut Dirjen Pendidikan Islam Kamaruddin Amin, berbagai program prioritas yang butuh dukungan satker daerah diantaranya adalah Program 5000 Doktor. "Seluruh perguruan tinggi Islam negeri harus bisa mem-backup program khusus ini, salah satunya dengan support program bahasa asing di perguruan tinggi Islam negeri," ujar Kamaruddin Amin, Senin (07/12/15) di Yogyakarta. Selain itu Program Intensif Bahasa Asing di Bali, Jakarta dan Surabaya yang saat ini tengah berjalan diharapkan juga bisa menjadi kawah candradimuka bagi para kandidat untuk dikirim keluar negeri untuk bisa meneruskan program Doktor ke berbagai negara.
Tidak kalah penting yakni program penelitian, pengabdian masyarakat dan pembuatan jurnal nasional-internasional. Anggaran untuk hal ini juga harus senantiasa diperhatikan oleh UIN, IAIN dan STAIN di lingkungan Pendis untuk bisa menjadi World Class University, dalam pengertian universitas Islam yang memiliki standar pendidikan yang sama dengan universitas-universitas lain di dunia; baik dalam aspek kurikulum, fasilitas, sumber referensi, metode pembelajaran; tanpa harus terikat dengan peringkat universitas dunia.
"Yang saya perhatikan lebih lanjut, seorang profesor seharusnya lebih baik menjadi Ketua Jurusan ketimbang Dekan atau Rektor, pejabat akademik harus menjadi lebih menarik daripada pejabat administratif di kampus. Agar ke depannya perencanaan lahir dari jurusan, bukan dari rektorat, agar tercipta ide-ide baru yang inovatif dan menarik. Sehingga nanti ke depannnya pengakuan publik semakin lama semakin bagus, prestasi dan prestise yang semakin baik, juga merupakan sumbangan fundamental dari proses perencanaan yang bermutu," terang Kamaruddin.
Sebagai informasi, Ditjen Pendis saat ini berada di posisi pertama diantara unit eselon I Kemenag RI untuk tingkat penyerapan anggaran di lingkungan unit eselon I lainnya untuk tahun anggaran 2015. Tahun lalu angka penyerapan Pendis adalah 86%, sementara di tahun 2015 ini sampai dengan tanggal 5 Desember 2015 sebesar 75,86%. Diharapkan sampai dengan akhir tahun, penyerapan anggaran Ditjen Pendis bisa menyentuh angka diatas 90%, hal ini selain memenuhi tuntutan DPR sebagai lembaga negara yang bermitra dan mengawasi jalannya fungsi pemerintahan (budgeting), seringkali memberikan masukan kepada Ditjen Pendis untuk bisa semaksimal mungkin melakukan penyerapan anggaran setiap tahunnya.
(sya/dod)
Bagikan: