Jakarta (Pendis) -Kita semua adalah duta Kementerian Agama, agen kampus kita. Mari kita bersama-sama lakukan yang terbaik untuk membranding lembaga kita, agar publik mengenal kita secara proposional.
Demikian disampaikan Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Dirjen Pendis) Kamaruddin Amin di hadapan para pejabat dan pengelola Humas (hubungan masyarakat) pada PTKIN, saat memberikan arahan dalam acara Focus Group Discussion Humas dan Publikasi Pendidikan Islam di Jakarta, Kamis (18/10).
Menurut Kamaruddin, Humas PTKIN harus mampu mempromosikan atau mempublikasikan keunggulan-keunggulan kampus, tidak hanya memproduksi berita-berita kegiatan. Akan tetapi harus lebih dari itu, sebagai humas harus memahami betul tugas dan pungsi serta core bisnis perguruan tinggi. "Humas PTKIN harus berbeda dengan humas yang lain. Humas PTKIN itu bukan seperti wartawan pada umumnya," tegasnya.
"Ekspose atau sampaikan kepada publik apa yang menjadi marwah perguruan tinggi. Misalanya, hasil-hasil penelitian, distingsi apa yang dimiliki kampus kita, ekselensi apa yang ada di kampus kita," sambungnya.
Dalam membranding keunggulan kampus, lanjut Kamaruddin, kemasan sangat penting dan menentukan. Oleh sebab itu, sebagi humas harus memiliki dua hal, pertama kemampuan mengemas berita agar menarik. Kedua, kemampuan memahami substansi sebuah lembaga.
Senada dengan Dirjen Pendis, Sekretaris Ditjen Pendis Imam Safei menuturkan, penguatan Humas PTKIN sangat penting, karena menjadi bagian dalam membranding lembaga. "Branding lembaga sangat penting, agar lembaga memiliki kekhasan atau nilai lebih yang berbeda dengan lembaga lain. Branding yang menjadi keunggulan lembaga masing-masing," ujar Imam Syafei.
Dikatakan Imam, bahwa banyak kegiatan mandatori yang telah dilaksanakan oleh Kementerian Agama tetapi terkesan tidak terpublikasikan. Oleh sebab itu, lanjut Imam, peran Humas Pendidikan Islam yang di dalamnya ada Humas PTKIN, harus meyakinkan masyarakat bahwa pemerintah sudah berbuat banyak.
Focus Group Discussion Humas dan Publikasi Pendidikan Islam berlangsung dua hari, 17 dan 18 Oktober 2018. Diikuti oleh Humas PTKIN seluruh Indonesia. (maryani/dod)
Bagikan: