Pendis - Di sela-sela Launching Program Madrasah Riset Nasional (Pro Madrina) yang berlangsung di Mataram NTB (04/09), Nur Syam selaku Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama mengungkapan kepada para wartawan bahwa "Program Madrasah Riset" diharapkan mampu memberikan pembelajaran tuntas bagi siswa madrasah yang menyukai riset.
"Mengamati perkembangan satu tahun terakhir, saya melihat banyak penelitian yang dilakukan oleh siswa madrasah, baik di tingkat MTs maupun MA yang sangat bagus dan bersentuhan langsung dengan masyarakat," kata Nur Syam.
"Bahkan, ada siswa madrasah yang menghasilkan buku riset," tambah Nur Syam.
Selanjutnya Nur Syam menjelaskan, berawal dari pembelajaran yang tidak sekedar bersifat teoritis-konseptual, tapi juga penelitian empiris, siswa madrasah menunjukan prestasi yang sangat luar biasa. "Ada yang meriset makanan sehat, pengawetan makanan, pupuk organik, dan lain sebagainya," lanjut Nur Syam.
"Kami berkeyakinan, di masa yang akan datang, madrasah bisa menjadi pusat riset, tentunya riset-riset yang tidak terlalu sulit," katanya lagi.
Bahkan, lanjut Nursyam, jika memungkinkan, riset akan menjadi salah satu ciri khas madrasah. Dengan demikian madrasah siap menghasilkan peneliti-peneliti pemula tingkat MTs-MA, menghasilkan ilmuwan-ilmuwan yang baik dan berkualitas untuk mengembangkan kualitas pendidikan Islam secara berjenjang.
"Ke depan, madrasah siap menjadi tempat belajar yang memadukan antara ajaran Islam yang kuat dan akhlakul karimah dengan mempertimbangkan keseimbangan iman, ilmu, dan amal," tutur Nur Syam.
Sementara itu Gubernur NTB, TGH M Zaenul Majdi dalam sambutannya pada Launching tersebut mengatakan "Program Madrasah Riset akan mengembalikan khittah madrasah."
"Ini Program yang sangat luar biasa, perlu didukung. Ini sebuah terobosan cerdas dari Kementerian Agama," terang Zaenul Majdi. "Program ini akan mengokohkan kembali tradisi ilmiyah di dunia Islam," tutur Gubernur lulusan Mesir ini optimis.
(ra/berbagai sumber)Bagikan: