Serang (Pendis) - Diiringi dengan bacaan Basmalah dan nyanyian lagu Indonesia Raya yang dinyanyikan oleh seluruh Pejabat se-Propinsi Banten dan Santri Pondok Pesantren Al-Bantani, Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Dirjen Pendis), Kamaruddin Amin, secara resmi meletakkan batu pertama sebagai tanda dimulainya pembangunan Yayasan Tahfidz Sulaimaniyah UICCI (United Islamic Curtural Centre of Indonesia) di Jalan Dalung-Gelam Link RT 2 RW 1 Dalung, Cipocok, Kota Serang-Banten, Kami siang (24/02/2017).
"Apresiasi yang setinggi-tingginya kepada UICCI menghasilkan hafidz-hafidzah dimana upaya ini sejalan dengan program 10.000 (sepuluh ribu) hafidz yang dicanangkan Direktorat Jenderal Pendidikan Islam dalam jangka 4 (empat) tahun," sambut Dirjen Pendis di hadapan para ulama dan umara serta para santri Pondok Pesantren Al-Bantani.
Dalam orasinya, jebolan Fakultas Bahasa dan Sastra IAIN Alaudin ini disamping menghafal al-Qur`an, santri juga wajib tetap mencintai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). "Sebagai bagian dari bangsa Indonesia, santri, harus senantiasa merawat Keindonesiaannya dan mengamalkan Pancasila," kata Doktor alumnus Rheinische Friedrich Wilhelms Universitat Bonn-Jerman ini.
Berkaitan dengan pondok pesantren sebagai pengemban amanah ummat, Kamaruddin menegaskan ada 3 (tiga) hal yang harus diperhatikan. "Pondok Pesantren dalam mengemban amanah, harus memperhatikan; pertama, tempat transmisi ilmu pengetahuan dan praktek keagamaan. Kedua, agen perubahan, lembaga dakwah dan tidak boleh terisolasi dengan masyarakat tapi harus berbaur dan memberi masukan ke masyarakat. Ketiga, Harus membantu merawat Islam di Indonesia yang damai dan toleran," imbuh mantan Sekretaris Ditjen Pendis ini.
Dalam kesempatan yang sama, pimpinan PP. Sulaimaniyah UICCI, Hakan Soydemir, menjelaskan tentang institusi yang dipimpinnya dan tentang pendirian lembaga ini di Banten. "PP. Sulaimaniyah UICCI yang akan dimulai pembangunannya ini adalah tanah wakaf dari ibu Muslim Nasution. Jauh sebelum ini, pada tahun 1950 telah diberikan izin operasional di Turki dan sekarang telah memiliki 7.000 Pondok Pesantren Tahfidz seluruh dunia. Kemudian tahun 2005 mendirikan Yayasan Tahfidzul Qur`an di Indonesia yang sekarang sudah ada 29 cabang. Santri yang akan nyantri sebagai santri pertama disini, akan diberangkatkan ke Turki untuk menyelesaikan studinya. Prestasi luar biasa berhasil ditorehkan salah santu santrinya adalah proses tahfidz hanya selam 3 (tiga) bulan 13 hari," kata pria berkebangsaan Turki yang juga sarjana ekonomi.
Hadir dalam peletakan batu pertama ini; Wali Kota Serang (Khaerul Zaman), Staf Ahli Gubernur Banten Bid. Ekonomi dan Pemerintahan (Enong Nurbaiti), Kakanwil Kemenag Prop. Banten (Bazari Syam), Kakankemenag Kota Serang (Mahdum), Dandim 064 (Maulana Yusuf), Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Serang (Subhan), Kasubdit Pendidikan Al Qur`an Dit. PD-Pontren (Irhas Sobirin), Kabid Pakis Kanwil Kemenag Banten (Badri Hasan), Kabid Penma Kanwil Kemenag Banten (Mahfudin) Kapolresta Serang, dan Kabid Humas Polda Banten. (@viva_tnu/dod)
Bagikan: