Jakarta (Pendis) - Kementerian Agama melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Pendis) mengadakan pertemuan dengan Bank Dunia terkait rencana kerjasama bidang pendidikan Islam yang sedang dijajaki kerjasamanya.
Intinya, lanjut Mizan, bahwa dalam diskusi yang berlangsung adalah bagaimana mereka tahu tantangan yang selama ini dihadapi dilapangan. "mereka menceritakan pengalawan di Afrika, ketika dilakukan upgrade sistem operasi ternyata sangat mahal, dan akhirnya malah membuat aplikasi baru," paparnya di Jakarta, Senin (12/08).
"Kerjasama ini penting untuk peningkatan layanan pendidikan Islam. Sejatinya peningkatan mutu harus didukung dengan peningkatan layanan system informasi pendidikan yang digunakan," tuturnya lagi. Alumni McGill ini melanjutkan, bahwa Ditjen Pendis mendapatkan tawaran bantuan dana dari Bank Dunia untuk pengembangan sistem informasi managemen pendidikan khususnya yang lebih khusus menyasar lembaga pendidikan madrasah di Indonesia.
Pengembangan ini lanjutnya, merupakan salah satu prioritas utama pemerintah. Karenanya, penting untuk memastikan seluruh anak Indonesia menerima pendidikan yang bermutu. "Melalui program ini, sekitar delapan juta siswa pendidikan dasar dan menengah akan mendapat manfaat dari peningkatan manajemen madrasah, sistem data pendidikan, dan proses belajar-mengajar," terang Mizan.
Untuk diketahui, bahwa bahwa Ditjen Pendis mendapat empat sektor yang menjadi perhatian kerjasama, diantaranya meliputi pembenahan sistem informasi pendidikan, perencanaan dan penganggaran pendidikan berbasis elektronik, peningkatan kualitas guru, termasuk guru Pendidikan Agama Islam, dan pengembangan model penilaian lembaga dan hasil belajar siswa.(Hikmah/SOLLA)
Bagikan:
Sistem aplikasi pendukung penyusunan dokumen perencanaan pekerjaan
Sistem Informasi Penilaian Angka Kredit (PAK) bagi Dosen Kemenag RI
Izin Pendirian Madrasah adalah izin operasional penyelenggaraan pendidikan madrasah
Sistem Informasi Pengembangan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Diktis Kemenag