Serpong (Pendis) - Pameran Pendidikan Islam Internasional atau International Islamic Educational Expo (IIEE) 2017 resmi ditutup Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kamaruddin Amin, di Indonesia Convensional Exhibition (ICE) BSD Serpong Tangerang, Jum`at (24/11).
Pameran yang dibuka Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin Selasa lalu (21/11) yang telah sukses memikat sekitar 6.000 pengunjung yang berasal dari Jakarta dan sekitarnya serta provinsi lainnya, seperti disampaikan Sekertaris Ditjen Pendidikan Islam, Moh. Isom Yusqi dalam laporannya.
Ishom menyebutkan pameran ini diikuti 147 lembaga dalam dan luar negeri, yang terdiri 207 stand atau booth. Rangkaian kegiatan IIEE juga semua verjalan lancar terdiri dari Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) ke XVII, International Seminar on Pesantren Studies, Apresiasi Pendidikan Islam (API), Kompetensi Robotik, dan selama pemeran dilakukan pentas seni seperti Fashion Show, wayang golek, paduan suara, tari, nasyid, talkshow dengan berbagai topik di setiap direktoratnya.
"Patut kita syukuri meskipun pameran ini baru pertama kalinya kita selenggarakan, begitu antusiasnya dan besarnya animo masyarakat, individu, lembaga, penggiat dan pemerhati pendidikan datang memenuhi arena expo dan juga semua media nasional dan internasional memuat pemberitaan expo, terima kasih saya ucapkan kepada semua pihak yang telah mendukung," ujar Kamaruddin dalam sambutan penutupannya.
Saya memiliki harapan besar, Indonesia harus menjadi destinasi atau tujuan pendidikan Islam di masa mendatang, Indonesia menjadi sebagai pusat peradaban dunia nantinya,
IIEE yang kita laksanakan ini adalah jendela dan jembatan bagi masyarakat luar negeri untuk melihat Indonesia lebih dekat, juga merupakan intrumen mewujudkan visi dan mimpi menuju Indonesia sebagai peradapan dunia Islam di masa yang akan datang, lanjutnya.
Kamaruddin merasa yakin Indonesia menjadi negara yang paling pantas untuk menjadi "role model" Islam dunia di masa akan datang.
Hal ini atas dasar, Indonesia punya modal 700 perguruan tinggi dengan segala kelebihannya, madrasah di Indonesia termasuk paling modern dibandingkan negara lainnya, pondok pesantren dengan segala kekhasannya juga hanya ada di Indonesia, ujar Kamaruddin. (hikmah58/dod)
Bagikan: