Jakarta (Pendis) -- Setiap generasi yang memiliki integritas dalam dirinya lahir melalui lembaga pendidikan yang kompeten, madrasah merupakan salah satu lembaga pendidikan dengan prinsip melahirkan sumber daya manusia yang unggul, tangguh, dan berkualitas. Untuk mewujudkan madrasah yang mumpuni, Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Dirjen Pendis), Muhammad Ali Ramdhani mengenalkan konsep bernama SMART.
“Kalau orang Yunani bilang ora et labora. Berdoa sambil berikhtiar. Jadi ikhtiar-ikhtiar tadi kita membentuk dengan sebuah konsep yang disebut dengan Smart Madrasah. Smart Madrasah ini ada Smart Infrastuctur, infrastuktur-infrastruktur yang cerdas, kemudian kurikulum yang juga smart, dan akhirnya adalah bagaimana kita menciptakan alumni-alumni yang smart.” ujarnya saat memberikan pernyataan pada kegiatan One Day Expo Madrasah, Jakarta (22/12).
Bukan hanya arti harfiahnya yang positif, Dhani menyebut konsep SMART ini merupakan sebuah akronim yang terdapat arti filosofis di dalamnya.
“SMART ini adalah akronim, bukan hanya maknanya cerdas tapi akronim. S nya itu untuk Specific, bahwa alumni-alumni madrasah memiliki distingsi yang kuat terhadap pemahaman keagamaannya pada satu sisi dan disisi lain mimiliki pemahaman dinamika-dinamika kontemporer. Kemudian M nya itu adalah Meaningful, bahwa apa yang dia pelajari adalah sesuatu hal yang akan bermakna pada hidupnya”.
Dirjen melanjutkan, “Untuk berikutnya A nya adalah Adaptable, jadi mereka lahir sebagai anak jaman, mereka menguasai dinamika keagaman kemudian juga bercengkrama dengan dunia kekinian. Kemudian R nya itu adalah membentuk kerangka berpikir rasional ketika hubungan sebab akibat, kausalitas dari antar variable itu menjadi bagian penting. Dan yang terakhir adalah Treasure, artinya bahwa ilmu-ilmu yang kita tanamkan adalah sesuatu yang memberikan manfaat bagi hidup mereka sepanjang hayat.” tandas guru besar UIN Bandung tersebut.
Konsep ini merupakan salah satu upaya Kementrian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Islam dalam mengembangkan kualitas dan mutu pendidikan islam, khususnya madrasah ke depannya.
Selain itu Dhani menyebut program lain yang menjadi unggulan dan ditekankan pada 2021. “Hal berikutnya yang tak kalah penting ketika kita melakukan intervensi-intervensi pendidikan pada masyarakat didik, kita harus memiliki sebuah baseline pada titik mana sih kita akan memulai, dan itu kemudian dilakukan program prioritas berikutnya yang disebut dengan AKSI (Asesmen Kompetensi Siswa Indonesia)” tambahnya.
Dirjen berharap beberapa konsep dan program yang direncanakan Kemenag RI terkait pendidikan islam menghasilkan madrasah yang mumpuni. “Kita ingin menghasilkan madrasah kelas dunia yang hebat bermartabat,” tukasnya.
(WE)
Bagikan: