Jakarta (Pendis) - Menurut Sekretaris Ditjen Pendidika Islam (Pendis) Imam Safei, tantangan yang dihadapi Ditjen Pendis Kementerian Agama RI (Kemenag) dalam mengembangkan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) tidak sedikit. Membutuhkan cara berfikir cepat dan tindakan yang tepat serta langkah yang luar biasa dan ekstra.
"Saudara-saudara harus melakukan mapping pekerjaan, tahu titik berangkat dan tahu titik tiba dan di tengah jalan tahu apa yang dihadapinya,"katanya pada Rapat Kerja Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam yang diikuti para pejabat eselon 3 dan 4, pada Selasa, (13/8) di Jakarta.
Dengan kewenangan yang dimilikinya, lanjut Alumni IAIN Samarinda ini meminta agar realisasi program membutuhkan kecepatan, kecermatan, ketepatan sekaligus langkah-langkah yang luar biasa. "Dalam hal penelitian misalnya, jangan sampai kegiatan seminar proposal dirancang dengan kegiatan yang meriah tetapi hasilnya biasa-biasa saja," kata Imam.
Hal lain yang dirasa harus cepat dan tepat diselesaikan menurut Doktor Riset Lulusan Universitas Negeri Jakarta ini persoalan di bidang kelembagaan dan kerjasama diantaranya, alih status PTKIN, percepatan akreditasi dan hal-hal yang menyangkut regulasi.
"Kegiatan internasional AICIS juga harus didesain secara kreatif dan inovatif. Apa yang baru, apa yang beda dan apa belum pernah dikerjaan dipenyelenggaraan sebelumnya. Meski judul kegiatan sama tetapi isinya tidak hanya mengulang-ulang seperti kegiatan sebelimnya", harapnya lagi.
Dihadapan para pejabat eselon III dan IV Pimpinan Pondok Pandawa ini berharap agar melakukan perubahan-perubahan dalam posisinya masing-masing. "Setiap anda ditempatkan dalam sebuah posisi, pasti ada tantangan baru dan diharapkan melakukan perubahan yang baru yang lebih baik,", pesan khususnya kepada para pejabat yang baru dirotasi dan dipromosikan awal bulan ini.
Lebih lanjut dikatakan Imam kita ingin sama-sama membuat cerita indah dalam setiap hidup dan pekerjaan kita. "Gagasan-gagasan inovasi sangat diperlukan dan kita tidak perlu menunggu kita menjadi apa. Yang penting gagasannya berjalan itulah real leader-nya," lanjut Doktor Riset Universitas Negeri Jakarta.
Agenda Raker diantaranya membahas rancangan Renstra Pendidikan Islam dan implementasi Sistem Manajemen Strategis (SMS) yang akan digunakan PTKI dalam mengembangkan performance dan quality control.
Kegiatan Raker berlangsung tanggal 12-13 Agustus 2019 diikuti oleh Pejabat Eselin III, IV dan Jabatan Fungsional Umum Direktorat PTKI. Nara sumber lain yang hadir memberikan penguatan adalah Kamaruddin Amin Dirjen Pendidikan Islam, Arskal Salim GP Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, Syaiba Perancang SMS dan Muljani Nurhadi dari Tim TAS. (RB/SOLLA)
Bagikan: