Jakarta (Pendis) - Dalam masa evaluasinya terhadap proyek-proyek yang dilakukan oleh Japan International Cooperation Agency (JICA) di Indonesia, perwakilan JICA Mr. Omiya Kota dan Mrs. Masako Iwashina juga mengunjungi kantor Direktorat Jenderal Pendidikan Islam di Jakarta untuk memberikan laporan bahwa proyek yang mereka gagas berupa Penguatan Pelatihan Guru dalam masa jabatan untuk Pendidikan Matematika dan IPA di Tingkat Menengah Pertama (SITTEMS), dan Program Peningkatan Kualitas Pendidikan Menengah Pertama SMP/MTs (PELITA), masih berpeluang untuk dilanjutkan. Mereka meng-klaim bahwa proyek SITTEMS dan PELITA, mampu memberikan dampak terhadap peningkatan kualitas guru pengajar yang cukup signifikan.
JICA, melakukan proyeknya sejak 2006 hingga 2013 dengan cara melatih para tenaga pengajar di tingkat SMP dan MTs di beberapa wilayah di Indonesia dengan cara bekerja sama dengan Balai Diklat, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan, serta Kantor Wilayah Kementerian Agama. Selama masa proyek yang sudah dijalankan, JICA menyasar beberapa propinsi diantaranya adalah Propinsi Jawa Barat, DI Yogyakarta, Jawa Timur, dan beberapa propinsi lainnya.
Dr. Sumar H. dan Dr. Asep Supriatna dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) serta Dr. Ibrohim dari Universitas Negeri Malang yang turut serta dalam rombongan tersebut dan juga selaku Counter Part bersama dengan Mitsubishi Research Consultant Indonesia (MURCI) sangat mendukung untuk dilanjutkannya lagi program dari JICA tersebut. "Program pelatihan guru akan menjadi lebih baik lagi jika mendapatkan dukungan penuh dari Kementerian Agama, karena di Kemenag kini juga tengah menggulirkan program peningkatan guru profesional di Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK)". kata Ibrohim.
Sementara itu, Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kamaruddin Amin, menilai bahwa program-program yang sudah dilakukan oleh JICA sangat baik bagi perkembangan para tenaga pengajar di madrasah. Namun pihaknya akan melihat terlebih dahulu sejauh mana dampak yang sudah diberikan bagi para guru di madrasah. "Setiap program pasti baik jika memang memberikan dampak positif sehingga ada perubahan dari masa sebelum diadakan proyek hingga selesai proyek tersebut," pungkas Kamaruddin sesaat sebelum mengakhiri pertemuannya. (zahirul/dod)
Bagikan: