Jakarta (Pendis) – Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah Ditjen Pendis Kementerian Agama RI menggelar kegiatan Pendampingan Program Dan Kegiatan PKB Guru Dan Tendik Madrasah Angkatan 29. Kegiatan ini digelar membahas Intergrasi aplikasi program SIMPATIKA dengan sistim Informasi Manajemen.
Muhammad Zain menyampaikan bahwa ada tugas Direktorat GTK setidaknya tersimpul kepada 3 hal, yang dapat disederhanakan menyangkut 3 K yaitu ; Pertama, peningkatan kualifikasi guru. Data simaptika menunjukkan masih terdapat sekitar 52 ribu guru yang belum berkualifikasi S1, untuk di kuliahkan jarak jauh lewat Universitas Islam Siber Syekh Nur Jati Indonesia (UISSI), karena pendidikan S1 adalah syarat mutlak untuk mengikuti sertifikasi guru.
Kedua, peningkatan kompetensi guru menjadi prioritas berikutnya karena tantangan kita saat ini adalah pengembangan kelas digital melalui pembelajaran blended method. Sebab, pada faktanya guru-guru kita mengalami culture shock dan kesulitan beradaptasi dengan perkembangan digital.
Terkait penguatan literasi guru dan tenaga kependidikan madrasah, Kemenag sedang melakukan kerjasama dengan Kepala Perpustakaan Nasional agar para guru dapat mengakses buku-buku dan artikel ilmiah koleksi perpusnas. Terutama daerah-daerah 3T.Tegasnya, Senin (07/09/2021).
Direktur GTK Madrasah juga memberikan pesan sebelum mengakhiri arahan dalam kegiatan tersebut yaitu dalam menghadapi PTM terbatas, harus memberikan prioritas dengan menerapkan kurikulum bahagia, salah satunya dengan memberikan ice breaking dan memanfaatkan ruang-ruang ternuka di halaman madrasahnya. Dalam melakukan pengajaran guru dihimbau agar mengajar penuh dengan cinta. Zain menutup arahannya dengan mengutip Jalaluddin Rumi ”Love is cure. Love is power. Love is the magic of changes. Love is the mirror of devine beauty”. ”Cinta adalah obat. Cinta adalah kekuatan. Cinta adalah magic bagi perubahan. Cinta itu adalah cermin kemahaindahan Tuhan”.
Senada dengan Direktur GTK Madrasah, Koordinator Komponen 3, Ainur Rofiq menyampaikan bahwa sekarang kegiatan Madrasah Reform saat ini terdapat tambahan konsultan baru yaitu konsultan yang mempunyai tugas mengurus daerah 3 T agar mendapat kepastian dan pelayanan pendidikan melalui kegiatan World Bank (WB). Kegiatan yang dilakukan saat ini fokus membahas tentang Intergrasi aplikasi program SIMPATIKA dengan sistim Informasi Manajemen Madrasah. Paparnya, Senin (06/09/2021).
Upaya integrasi SIMPATIKA dengan sistem informasi manajemen menurut koordinator komponen 3 menyangkut 5 (lima) hal, yaitu : Pertama sistem manajemen assesmen kompetensi guru, simpatika dengan sistem seleksi, mulai dari calon pengawas, kepala madrasah, instruktur nasional, fasilitator provinsi dan fasilitator daerah dan guru berprestasi dalam rangka hari guru nasional tahun 2021; Kedua, sistim informasi manajemen KKG GTK Madrasah terkait dengan kelompok kerja guru dan tenaga kependidikan madrasah; Ketiga, sistim informasi manajemen online (LMS) kaitannya dengan pelaksanaan pelatihan secara online atau model PJJ; Keempat, integrasi SIMPATIKA dengan sistim informasi manajemen pendidikan dan pelatihan atau SIMDIKLAT; dan yang terakhir adalah sistim informasi manajemen pegawai atau SIMPEG 5. Imbuhnya.
Dengan terintegrasi antara SIMPATIKA dengan sistim informasi tersebut, target untuk mewujudkan 100 guru utama, 100 kepala madrasah utama dan 100 pengawas utama dapat tercapai. Tegasnya.
Kegiatan tersebut diikuti oleh 44 orang peserta yang terdiri dari Konsultan Komponen 3, Kasi Tenaga Kependidikan, Tim Pengembang AKG, Tim SIMDIKLAT dan Tim Data SIMPATIKA Kementerian Agama Republik Indonesia, diselenggarakan selama 2 hari dari tanggal 7-8 September 2021, di Hotel Grand Diara Bogor. (Khodlirin/Hik)
Bagikan: