Tanggerang (Pendis) --- Direktorat Jendral Pendidikan Islam (Pendis) Kementerian Agama RI melalui Direktorat Pendidikan Agama Islam (PAI) terus meningkatkan kapasitas dan kualitas guru PAI. Salah satunya adalah memfasilitasi guru PAI dalam mengembangkan menulis dan mempublikasikan karya ilmiyah.
Direktur PAI Rohmat Mulyana Sapdi mengatakan bahwa kesempatan guru PAI untuk belajar menulis sangat mudah, bisa melalui buku, dosen atau guru besar, atau bisa melalui pelatihan yang disediakan pemerintah. Menurutnya, Selama ini guru sudah paham teori, namun sedikit mengetahui cara menulis dengan baik.
“Guru sangat mudah untuk mengetahui hal itu. Persoalannya sederhana, guru jarang sekali mengetahui cara menulis dengan cara yang baik,” ujar Rohmat saat memberikan arahan dalam Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PPKB) II untuk guru PAI tingkat SD/SDLB di Tanggerang, Rabu (31/03).
Menurut Rohmat Mulyana Sapdi, guru selama ini tidak memiliki karya karena teori dipelajari tidak dilanjutkan dengan menulis. Sekolah masih minim tradisi menulis. Berbeda dengan kampus yang secara akademik tradisi menulis sudah menjadi bagian penting.
Menulis bagi dosen adalah salah satu tugas dari profesinya. Setiap tahun dosen harus menghasilkan karya tulis yang terpublikasi yang nantinya mempengaruhi golongan dan pangkatnya.
Rohmat Mulyana Sapdi mengakui, guru sangat jarang menghasilkan karya tulis sebagamana dilakukan para dosen. Karena guru jarang nulis, pangkat dan golongannya tidak dapat diupgrade.
“Kalau guru tidak dipaksa tidak mau menulis. Meski sadar karya ilmiah berpengaruh pada pangkat dan golongan, karena tidak terbiasa menulis, maka tidak menulis,” pungkas Rohmat Mulyana Sapdi.
Dalam pandangan, guru membutuhkan bimbingan dan pendidikan menulis untuk mendorong membangun kebiasaan baru dalam dunia menulis publikasi. Menurutnya, kegiatan PPKB tidak hanya sekadar memfasilitasi para guru PAI untuk menulis publikasi ilmiah, tetapi juga akan “memaksa” guru untuk menulis. Kegiatan ini untuk mendorong guru PAI terbiasa menulis ilmiah.
“Bagi saya ini sangat penting, karena banyak para guru golongannya mandek karena karya tulis. Saya berharap kegiatan ini jadi pemantek guru senang menulis,” tegas Rohmat Mulyana Sapdi (YB/My).
Bagikan: