Bandung (Pendis) --- Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) sudah saatnya memiliki jurusan vokasi dengan cara membuka program politeknik. Kementerian Agama meminta para pengelola perguruan tinggi Islam seperti Universitas Islam maupun Institut Agama Islam melengkapi diri dengan program studi yang menyiapkan anak didik siap kerja.
Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, Muhammad Ali Ramdhani menjelaskan, pendidikan vokasi penting untuk menyongsong tantangan era industri 4.0 yang membutuhkan para profesional di bidang bisnis yang berbasis agama.
Bidang-bidang fashion muslim, tranvel halal, halal food, dan islamic art, akan menjadi bidang bisnis global yang membutuhkan ahli-ahli yang memenuhi kriteria keilmuan dan memahami prinsip halal. Tidak ada institusi pendidikan yang relevan menyiapkan tenaga ahli dalam bidang ini selain perguruan tinggi keagamaan islam.
Untuk itu Ramdhani meminta PTKI mulai memikirkan pembentukan fakultas vokasi dalam bentuk semacam Politeknik Islam. “Penting dipikirkan untuk mulai membentuk fakultas-fakultas vokasi di masing-masing perguruan tinggi, karena kebutuhan saat ini tidak hanya ilmu murni tetapi juga skill vokasional,” tandasnya.
Menurutnya, pendidikan vokasi bukan merupakan subordinasi pendidikan akademik, namun mengkoordinasikan aspek akademik dan keahlian menjadi satu unit mandiri yang utuh. “Kita perlu menyediakan varian-varian yang lebih praktis. Selama ini aksentuasi proses pembelajaran lebih menekankan pada ruang akademik,” katanya dalam Rapat Pengembangan Sistem Seleksi Prestasi Akademik Nasional - Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (SPAN-UM PTKIN) 2021, Sabtu (20/03).
Dhani berharap, dengan politeknik, PTKIN diharapkan mampu menghasilkan orang-orang yang memiliki ketrampilan yang memadai.
"Dengan fakultas vokasi, peserta didik diberikan kemampuan yang dapat memberikan solusi dan pengembangan kreativitas berbasis potensi individu, sehingga dapat menekan angka kemiskinan," pungkasnya. (Yuyun/Mjr)
Bagikan: