Makassar (Pendis) - KSM (Kompetisi Sains Madrasah) tingkat nasional yang dilaksanakan di Makassar tahun 2014 secara resmi dibuka oleh Wakil Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar, Senin (25/08) siang. Turut hadir dalam acara pembukaan ini Dirjen Pendis/Sekjen Kemenag RI (Nur Syam), Setditjen Pendis (Kamaruddin Amin), Direktur Pendidikan Madrasah (Nur Kholis Setiawan) beserta jajarannya, Wagub Sulawesi Selatan (Agus Arifin Nu`mang), Rektor ITB (Akhmaloka), dan para Kepala Kantor Wilayah Kemenag se-Indonesia.
Dalam kapasitasnya sebagai leading sector penyelenggara Kompetisi Sains Madrasah, Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Nur Syam, dalam sambutannya menggambarkan bahwa penyelenggraan KSM ini merupakan agenda tahunan yang sekaligus merupakan ajang kreatifitas sains siswa madrasah tingkat nasional.
"KSM ini dimaksudkan dalam rangka meningkatkan pendidikan sains di madrasah secara komprehensif melalui menumbuhkembangkan budaya belajar, kreatifitas dan motivasi untuk meraih prestasi terbaik dalam ridho Allah SWT", papar Guru Besar bidang Sosiologi ini.
Secara komprehensif, menurut Sekjen Kemenag RI yang masih menjadi pejabat sementara (pjs) Direktur Jenderal Pendidikan Islam ini, tujuan diselenggrakannya KSM adalah pertama: menyediakan wahana bagi siswa madrasah dalam mengembangkan bakat dan minat di bidang sains sehingga dapat menumbuhkan dan mencintainya, kedua: memotivasi siswa madrasah agar meningkatkan kemampuan intelektual emosional dan spiritual berdasarkan nilai-nilai agama, ketiga: menumbuhkan budaya kompetitif yang sehat, dan keempat: memberikan kesempatan yang sama dalam belajar, berkreatifitas dan berprestasi.
Pesan Nur Syam kepada pelaksana terutama kepada para peserta dan dewan juri agar pelaksanaan kompetisi ini bisa dilaksanakan dengan menjunjung tinggi nilai-nilai sportifitas, sehat sesuai dengan nilai-nilai Islam. Ia juga mengharapkan agar KSM ini bisa berlangsung setiap tahun sehingga ilmu pengetahuan dan teknologi di madrasah akan terus berkembang sesuai dengan perubahan jaman.
Dalam waktu yang sama Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB), Akhmaloka, yang juga pernah mengenyam pendidikan di Madrasah Ibtidaiyah ini memberikan motivasi bahwa murid madrasah dilarang keras untuk minder dan kurang percaya diri untuk bersaing dengan sekolah lain.
"Ternyata murid madrasah bisa masuk ITB bahkan bisa melanjutkan pendidikan master (S2) di International of Biotechnology serta bisa meraih gelar Doktor (S3) di University of Kent at Canterbury Inggris. Dan sekaranpun bisa memimpin universitas berpredikat sains", papar pria kelahiran Cirebon ini.
(p1p0/ra)Bagikan: