Jakarta (Pendis) --- Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, Muhammad Ali Ramdhani mengingatkan pentingnya moderasi beragama dalam membangun kesadaran bela negara. Menurutnya radikalisme telah menyentuh kalangan pelajar, terlebih para mahasiswa.
Hal ini disampaikan pada rapat koordinasi tentang pembinaan kesadaran bela negara bagi mahasiswa baru di seluruh Indonesia oleh Direktorat Jenderal Potensi Pertahanan, Kementerian Pertahanan RI, Kamis (10/6/2021).
Dikatakan Dhani, bela negara sangat perlu dikenalkan pada kegiatan pengenalan budaya akademik kampus. Pengenalan budaya akademik kampus adalah bagaimana menciptakan insan-insan pembelajar, mahasiswa yang memiliki nilai-nilai keuletan dan ketangguhan bangsa untuk menjamin keberlangsungan kehidupan bangsa dan negara dalam mencapai tujuan nasional.
“Sangat penting untuk memberikan pemahaman moderasi beragama kepada kalangan milenial, usia produktif dan generasi muda yang melek terhadap media sosial," ujar Dhani di Jakarta, Kamis (10/6/2021).
Menurut Dhani, mencuci otak tidak perlu bertemu, namun hanya dengan jargon-jargon melalui media-media sosial dapat menyesatkan dan menjadikan seorang terpapar radikalisme. Hal ini lebih mudah diterima kalangan pelajar dan mahasiswa. Untuk itu, bersumber dari Survey Alvaa Research Center dan Mata Air Fondation, sebanyak 39% mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi terpapar radikalisme.
“Pelajar dan mahasiswa sangat akrab dengan teknologi informasi sehingga mereka memiliki jaringan yang sangat luas dan bersentuhan dengan beragam kultur, cara berpikir dan bahkan beragam keyakinan,” kata Dhani.
Oleh karena itu, lanjut Dhani, pelajar dan mahasiswa harus memiliki wawasan keagamaan yang baik. Penanaman nilai-nilai moderasi beragama akan menjadi benteng dari maraknya penyebaran faha radikalisme di dunia nyata maupun maya.
Keuletan dan ketangguhan bangsa untuk menjamin berlangsungnya kehidupan bangsa dan negara dalam mencapai tujuan nasional menjadi spirit dalam penguatan karakter bangsa. Hal ini dapat menciptakan kecintaan terhadap tanah air dengan kondisi masyarakat yang harmodis, serasi, saling menghormati, jujur, logis, dan memiliki empati yang tinggi.
“Hari ini, saya sangat senang dapat menghadiri kegiatan ini dengan tujuan koordinasi membangun kesadaran pentingnya bela negara demi kemajuan bangsa,” pungkas Dhani.
Hadir secara langsung sebagai narasumber dalam rapat koordinasi ini, Dirjen Pothan Kemhan, Dirjen Pendidikan Tinggi Kemendikbudriset, Direktur Pencegahan Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisme Badan Nasional Penanggulangan Terosrisme. Serta diikuti secara daring oleh para rector Perguruan Tinggi Negeri dan Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri seluruh Indonesia. (Yuyun)
Bagikan: