Jakarta, (Pendis) - Sebagai bagian dari entitas pemerintahan yang juga menangani dunia pendidikan khususnya Pendidikan Islam maka wajar jika Kementerian Agama ikut berperan serta dalam memajukan pendidikan nasional sekaligus meningkatkan kecerdasan bangsa.
Direktur Jenderal Pendidikan Islam Mohammad Ali selaku Pembina Upacara pada Hari Pendidikan Nasional yang dilaksanakan tepat pada tanggal 2 Mei 2011 dilingkungan Kementerian Agama menyampaikan harapan-harapannya terhadap dunia pendidikan nasional.
Dari sekian harapan yang paling penting yakni berupa penyiapan sumber daya manusia yang berkarakter dan berkualitas sebagai syarat mutlak, serta pendidikan karakter sebagai salah satu kuncinya. Ada tiga kelompok pendidikan karakter, yaitu: pertama pendidikan karakter yang menumbuhkan kesadaran sebagai makhluk dan hamba Tuhan Yang Maha Esa, kedua pendidikan karakter yang terkait dengan keilmuan, dan yang ketiga adalah pendidikan karakter yang menumbuhkan rasa cinta dan bangga menjadi orang Indonesia.
"Pendidikan merupakan bagian tidak terpisahkan dari perjalanan bangsa. Sasaran pembangunan nasional pun telah memberikan perhatian yang besar kepada sektor pendidikan yakni dengan dialokasikannya anggaran negara sebesar 20% dari proporsi keseluruhan APBN," ujar Direktur Jenderal Pendidikan Islam Muhammad Ali, Selasa (1/5).
"Pendidikan khususnya pendidikan Islam diharapkan tidak hanya mampu mendidik dan memberikan bekal untuk pekerjaan tetapi juga bagaimana mampu membentuk karakter diri sendiri yang nantinya akan membentuk karakter bangsa yang berwajah religius. Maka dari itu pendidikan berbasis multikulturalisme sudah sepatutnya terus dipertahankan agar nilai-nilai keagamaan tidak hanya Islam akan menjadi kekuatan generasi yang akan datang," tambah Ali.
"Selain itu perlu juga menanamkan rasa cinta tanah air kepada anak-anak muda kita karena akhir-akhir ini mulai terlihat gejala tidak mencintai tanah air. Meskipun belum membahayakan, kejadian-kejadian belakangan menjadi semacam alarm untuk kita semua agar ingat dan memperhatikan bagaimana rasa cinta tanah air tersebut berada dalam rongga dada anak-anak didik kita," harap Ali.
Sebagaimana diketahui bahwa tanggal 2 Mei tepatnya adalah hari Pendidikan Nasional. Hari dimana lahirnya pendidikan di Indonensia. Tanggal 2 Mei dijadikan sebagai hari Pendidikan Nasonal bertepatan dengan hari lahirnya salah satu tokoh pendidikan kita yaitu Ki Hajar Dewantara. Semoga di hari ini bukan hanya sekedar perayaan saja, melainkan juga menjadi titik tolak untuk mengevaluasi kinerja pendidikan nasional sesuai dengan amanat UUD 1945 Bab XIII Pasal 30.
(sp/ra)Bagikan: