Jakarta (Pendis) - Rapat penyusunan Rencana Strategis Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Renstra Pendis) Tahun 2020-2024 didorong untuk memprioritaskan program-programnya pada aspek mutu. Hal itu disampaikan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kamaruddin Amin pada saat memberikan analisis situasi Renstra Pendis, Senin (28/01).
Hal ini juga sejalan dengan apa yang menjadi prioritas Bappenas. Dalam dua kali rapat Bappemas bersama stakeholder pendidikan pada hari Selasa dan Rabu (29-30 Januari 2019), rapat berkali-kali menekankan untuk lebih menonjolkan aspek mutu. Meski, untuk aspek akses juga masih direncanakan, terutama di jenjang pendidikan 1 tahun pra sekolah.
Khusus bidang pendidikan Islam, sudah saatnya merubah prioritas dari akses ke mutu, karena pada aspek akses di semua jenjang pendidikan selain jenjang MI telah melampaui target yang direncanakan. Kamaruddin mencermati dengan jeli poin-poin evaluasi pencapaian renstra yang dipresentasikan oleh Mulyani, tim TASS. Bahkan beberapa kali menekankan pentingnya validitas data yang disampaikan.
Dalam rapat evaluasi capaian renstra, disampaikan pula hal yang menggembirakan yakni bahwa berdasarkan data Sakernas, daya serap lulusan PTKI lebih tinggi dibanding lulusan non PTKI. "Nah ini harus disampaikan ke publik. Masyarakat harus tahu kalau lulusan PTAI layak jual," ujarnya dengan bangga.
Dalam diskusi ini juga penting diadvokasi untuk memasukkan keprihatinan masyarakat dalam pengendalian berkembangnya radikalisme agama. Adib Abdussomad, perwakilan Direktorat PTKI yang juga anggota Pokja Implementasi Moderasi Beragama menyampaikan keprihatinannya dengan menceritakan pengalamannya ketika bersinggungan dengan para dosen atau mahasiswa yang sudah terpapar radikalisme. "Saya berharap, isu radikalisme masuk program prioritas Kemenag," ujarnya berharap.
Tim merumuskan usulan tersebut dengan menggunakan nomenklatur diseminasi Islam Rahmatan lil `alamin disingkat ISRA. Tampaknya hal demikian juga diamini oleh wakil-wakil dari semua direktorat, termasuk Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren. Hari ini, Kamis (31/01), tim akan memperdalam dan mengolah hasil rapat-rapat sebelumnya. (n15/dod)
Bagikan: