Polewali Mandar (Pendis) -- Keberadaan gedung-gedung baru akan menjadi pendorong dan penyemangat untuk melahirkan terobosan dalam perbaikan layanan pendidikan. Peningkatan fisik dalam dunia pendidikan mendapat banyak dukungan dari berbagai pihak, tanpa terkecuali pemerintah.
Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Muhammad Ali Ramdhani meresmikan gedung asrama terpadu Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Polewali Mandar dan gedung perkuliahan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIN) Majene.
Dalam sambutannya, pria yang biasa dipanggil Dhani mengatakan bahwa saat ini gedung madrasah dan gedung kampus PTKI sudah tampil megah. Hal ini menurut Dhani, tidak lepas dari perhatian pemerintah pusat dalam menyediakan fasilitas pendidikan melalui skema Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).
“Skema SBSN, menjadi bukti perhatian pemerintah hadir dalam menyediakan fasilitas pendidikan Islam yang representatif,” ujar Dhani di Polewali Mandar, Jumat (12/03).
Dikatakan Dhani, dalam mengembangkan pendidikan Islam di daerah, tentunya pemerintah pusat tidak bisa berjalan sendiri, namun perlu dukungan dari semua pihak, khususnya pemerintah daerah. Sebab, tanpa ada campur tangan pemerintah daerah, pengembangan pendidikan Islam, tidak dapat berjalan sesuai yang diinginkan.
“Dengan keterbatasan yang dimiliki pemerintah pusat, tentunya butuh campur tangan pemerintah daerah, khsusunya dalam hal pendanaan untuk membangun ruang belajar,” ujarnya.
Oleh sebab itu, lanjut Dhani, diperlukan langkah kolaboratif, untuk membangun madrasah dan kampus unggul yang akan menjadi rujukan dunia, tentunya tidak bisa berjalan sendiri, perlu adanya kolaborasi antar pihak. “Pembangunan madrasah dan kampus tidak bisa berjalan sendiri dalam mengembangkannya menjadi lembaga pendidikan yang unggul, akan tetapi perlu dibangun oleh banyak pihak, yaitu dengan komunikasi horizontal dan vertikal,” ujar Dhani.
Ada sebuah adegium, lanjut Dhani, jika ingin berjalan cepat maka berjalanlah sendirian, namun jika ingin berjalan jauh, maka berjalanlah bersama-sama. Dalam konteks pengembangan pendidikan Islam, saat ini kita sedang menyipakan generasi Islami yang jauh di masa depan, sehingga butuh berjalan bersama-sama bergandengan tangan dalam mewujudkan generasi Islam yang unggul.
Dirjen Pendidikan Islam juga berharap kepada pihak pengelola lembaga pendidikan keagamaan islam, agar mampu membangun komunikasi sinergis dengan banyak pihak, untuk kemajuan lembaga yang dipimpin.
Wakil Bupati Polewali Mandar Natsir, sangat mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian Agama melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Islam. “Terimakasih banyak atas perhatian Kementerian Agama melalui Dirjen Pendidikan Islam,” ujarnya.
Menurut Natsir, apa yang dilakukan oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah merupakan bagian dari ikhtiyar menjadikan pendidikan Islam di daerahnya lebih maju dan berdaya saing. “Semoga apa yang kita niatkan dalam membangun pendidikan Islam di Polewali Mandar menjadi zariyah dalam msnyiapkan generasi islami dimasa datang, kami dari pemerintah daerah siap mendukung apa yang dilakukan oleh Kementerian Agama,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Barat, M Muflih B Fattah, mengatakan setidaknya ada 3 indikator dalam menilai kemajuan suatu madrasah.
“Indikator yang pertama adalah lulusan. Untuk mewujudkan pendidikan nasional diperlukan profil kualifikasi kemampuan lulusan.” terang Muflih.
Indikator berikutnya adalah animo masyarakat menyekolahkan ke madrasah serta prestasi siswa dan lembaga madrasah. Muflih berharap, anak madrasah semakin maju dan mampu bersaing dengan dunia luar. Dengan perhatian pemerintah Kabupaten pada lembaga pendidikan keislaman dan infrastuktur madrasah yang semakin berkembang dan bagus akan mampu menjadi daya tarik masyarakat. “Mari kita jaga, apa yang telah pemerintah fasilitasi dan mari kita buktikan dengan prestasi yang nyata.” pungkasnya. (Yuyun/My)
Bagikan: