Cianjur (Pendis) - Madrasah hari ini tengah melakukan berbagai pembenahan fisik dengan memaksimalkan berbagai instrumen pembiayaan.
Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, Muhammad Ali Ramdhani mengungkapkan, saat ini beberapa madrasah membiayai diri dengan skema Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).
Pada dasarnya Kemenag ingin menghadirkan madrasah yang lebih baik secara mutu maupun fisik, di tengan refocusing anggaran yang ketat di masa pandemi.
“Pencapaian yang diperoleh siswa saat ini luar biasa. Kita menyaksikan anak didik kita yang juara internasional di seni bela diri pencak silat sampai juara tingkat Asia Pasifik” ujar Ramdhani saat melakukan peresmian gedung baru MAN 2 Cianjur, Jawa Barat, Kamis (04/02).
“Saya senang melihat kolaborasi indahnya proses pembelajaran yang penuh dengan kreasi dan rekreasi kaum milenial yang hadir tanpa menghilangkan identitas dirinya,” lanjutnya.
Selanjutnya, capaian prestasi ini tentunya harus didukung dengan fasilitas gedung yang memadai. Dan saat ini capaian yang diperoleh pembangunan madrasah terutama melalui skema SBSN di Jawa Barat tercatat ada 8 madrasah.
“Dan karena capaian prestasi untuk Jawa Barat ini relatif baik, maka pada tahun ini kita akan menghadirkan gedung madrasah baru melalui skema SBSN sebanyak 20 gedung,” tambah Ramdhani mengapresiasi kinerja pembangunan madrasah SBSN di Jawa Barat.
Ramdhani mengungkapkan bahwa SBSN adalah dana pinjaman yang investornya dipegang oleh kementerian keuangan dan sumber daya lainnya adalah masyarakat kita. Selanjutnya dirinya mengajak kepada masyarakat untuk melakukan investasi melalui sukuk syariah.
“Mari kita taruh dana lebihan kita, tabungan kita pada sukuk-sukuk Syariah,” ajak Ramdhani.
Dengan penjelasan berikut, Ramdhani mengatakan SBSN dirasakan betul manfaatnya dan tingkat revenue (pendapatan yang dapat dihasilkan) yang diperoleh tidak mengecewakan.
“Negara hadir menyapa dengan menggunakan dana masyarakatnya dan kita menikmati sebagai anak bangsa yang diarahkan sebaik mungkin untuk mencerdaskan anak bangsa,” ujarnya.
Di akhir sambutannya, pria asal Garut ini menyampaikan hal yang menjadi fokus perhatian kita adalah bagaimana kita mempertanggungjawabkan dana SBSN ini, dengan menghadirkan Madrasah hebat bermartabat, yang disebut sebagai ruang kreatif imajinatif tetap objektif.
“Hari ini kita melakukan sebuah proses membangun, sebuah smart madrasah yang diawali dengan digitalisasi setelah hadirnya fisik. Namun kita juga ingin membangun sebuah soft komponen yang bagus dalam menyongsong masa depan,” tandas Ramdhani.
Dirjen Pendis juga mengajak seluruh pelaku pendidikan agar komitmen membangun madrasah yang bukan hanya secara fisik namun juga harus mampu mempersiapkan pendidikan yang mampu membawa dan mengantarkan peserta pada dinamika zaman yang sesuai dengan zamannya.
“Kita perlu mempersiapkan penguasa-penguasa anak zaman dan kita ingin madrasah hadir untuk melahirkan anak bangsa yang memiliki kriteria dan ciri sebagai anak zaman,” pesan Dhani.
“Anak zaman dialah orang yang berindukkan waktu dan berayahkan zaman. Catatannya adalah tentu saja kita harus bisa membaca masa depan,” sambungnya.
Selain Gedung Workshop Keterampilan MAN 2 Cianjur, pembangunan gedung SBSN madrasah yang turut serta diresmikan ialah MAN 4 Bogor, MTsN 1 Pengandaran, MAN 2 Tasikmalaya, MTsN 2 Cirebon, MAN 2 Tasikmalaya, MTsN 2 Cirebon dan MTsN 1 Garut.(Wachid/HIk)
Bagikan: