Jakarta (Pendis) --- Kementerian Agama RI menerima bantuan 500 ribu buku dari Perpustakaan Nasional RI (Perpusnas). Buku dengan berbagai genre dan tema ini akan didistribusikan kepada unit-unit pendidikan di kalangan Kementerian Agama, seperti Madrasah dan Pondok Pesantren.
Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Pendis) Kementerian Agama RI, Muhammad Ali Ramdhani memberikan apresiasi kepada Perpustakaan Nasional yang memiliki perhatian kepada para pelajar Islam.
"Buku adalah jendela ilmu dan dunia. Kami menyampaikan terima kasih kepada Perpusnas atas bantuan yang tak ternilai ini," kata Ramdhani saat acara serah terima simbolis di Perpustakaan Nasional RI, (17/03/2021).
Ia menandaskan, Kemenag saat ini tengah mengkampanyekan moderasi beragama dengan cara memberikan pemahaman secara luas kepada anak didik. Buku bacaan, lanjut Dhani, akan sangat mendukung program ini dengan cara membuka wawasan seluas-luasnya cakrawala pemikiran anak didik melalui bacaan.
"Beragama tanpa pemahaman literasi yang kuat mungkin saja akan tersesat pada ruang liberalisme atau ekstrimisme," katanya.
Guru Besar Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati, Bandung ini berharap adanya perjanjian kerjasama berkelanjutan antara Kementerian Agama dan Perpusnas dalam memfasilitasi literasi guru-guru madrasah yang memiliki passion dalam menulis dan melakukan penelitian.
Kepala Perpusnas RI, Muhammad Syarif Bando menyambut baik ide tersebut. Syarif mengatakan, untuk tahap awal pihaknya akan memfasilitasi para guru madrasah untuk dapat mengakses perpustakaan digital milik perpusnas dengan mudah.
“Untuk pendataan dan teknisnya akan dibicarakan lebih lanjut, dan akan dituangkan dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB),” tambah Syarif.
Bantuan buku merupakan salah satu program tahunan Perpusnas dalam rangka meningkatkan akses literasi seluruh warga negara. Bantuan diberikan kepada instansi pemerintah melalui kerjasama antarlembaga maupun pihak swasta yang mengajukan proposal.
Tahun ini Perpusnas mendapatkan pagu anggaran senilai Rp 675,53 miliar, termasuk untuk program hibah buku. Meskipun mengalami penurunan karena refocusing anggaran terkait Covid-19, Perpusnas berkomitmen terus meningkatkan kinerja layanan literasi kepada seluruh masyarakat Indonesia.
Sebelumnya, dalam rapat dengan DPR, Perpusnas diminta memaksimalkan perannya dalam mengatasi rendahnya budaya literasi, inovasi, dan kreativitas masyarakat, di tengah turunnya anggaran belanja hingga 30,9 persen dari pagu normalnya. (Wachid/My)
Bagikan: