Bandung - Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung menggelar serangkaian acara untuk mendongkrak kemampuan literasi di kalangan dosen.
Rangkaian kegiatan peningkatan literasi ini meliputi Seri Webinar yang dilaksanakan pada tanggal 1-3 Maret 2021 dan pendampingan penulisan karya ilmiah khusus bagi dosen, 15-16 Maret 2021.
Ketua panitia acara, Dian S. Maylawati mengatakan, acara ini diikuti oleh dosen-dosen di lingkungan FST UIN Sunan Gunung Djati dan dari luar. Para peserta yang terpilih mendapat pendampingan membuat karya di jurnal ilmiah. "Ada 11 kelompok yang terbagi dalam pendampingan administrasi dan publikasi," katanya.
Dekan FST, Dr. Hasniah Aliah, M.Si. mengungkapkan, kegiatan ini digelar sebagai solusi atas keterbatasan dosen dalam skill literasi dan meningkatkan partisipasi mereka pada jurnal ilmiah.
"Dosen merupakan ujung tombak dunia akademik dan agen utama publikasi ilmiah. Seharusnya tak ada kendala dalam keahlian literasi, penelitian, dan menulis dalam jurnal," kata Hasniah.
Menurutnya, peningkatan kapasitas dalam bidang ini akan memberikan outcome yang bermanfaat bagi lembaga, karena para dosen akan mendapat peningkatan level setelah sukses menorehkan karja pada jurnal ilmiah. Pada akhirnya secara institusional akan mengerek akreditasi perguruan tinggi.
Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Prof. Dr. H. Mahmud, M.Si menambahkan, pihaknya prihatin dengan pengembangan sumber daya dosen yang sering terkendala dari sisi persiapan berkas administrasi, persiapan publikasi, hingga motivasi. Maka dari itu diperlukan aksi nyata untuk mengatasinya.
"Kegiatan ini diharapkan dapat membantu dan memotivasi dosen-Dosen untuk terus meningkatkan karirnya, tidak hanya yang menuju Lektor Kepala dan Guru Besar,” katanya.
Aktifitas ini disambut antusiasme cukup besar oleh kalangan dosen. Selain mendapat peningkatan kapasitas, hal ini juga dapat mengakselerasi kepangkatan mereka.
Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia, Prof. Dr. H. Muhammad Ali Ramdhani mendukung aksi semacam ini. Ia melihat acara ini memiliki dua manfaat sekaligus, bagi dosen secara personal dan bagi lembaga secara umum.
"Perguruan tinggi akan terangkat levelnya apabila memiliki dosen-dosen dengan jabatan fungsional yang relatif tinggi," jelas Ramdhani.
Keterampilan menulis di jurnal ilmiah, lanjutnya, memerlukan pendalaman teknik yang tidak akan datang secara otomatis meskipun dosen pada umumnya telah memiliki dasar teori dan pola pikir yang logis.
Jurnal ilmiah merupakan keluaran paling prestisius bagi para akademisi. Untuk dapat berkontrbusi dalam publikasi ilmiah diperlukan teknik ekspresif, wawasan luas, dan
gaya selingkung yang mengacu pada standar internasional. "Kegiatan ini perlu menjadi model utama untuk mengakselerasi peningkatan kualitas lembaga," pungkasnya.
Bagikan: