Muhairi adalah User Champion yang sudah mengikuti perkembangan EMIS selama bertahun-tahun. Pria yang berdomisili di Jambi ini sejak awal mempunyai ketertarikan dalam mengoperasikan komputer dan data, serta membangun mimpi untuk dapat berkontribusi pada perbaikan data Pendidikan Islam.
Dedikasinya ia buktikan dengan keterlibatannya dalam pengelolaan data sejak tahun 2007 di Kantor Kementerian Agama Kota Jambi. Ia adalah saksi perjuangan pengembangan data Pendidikan Islam, mulai dari pencatatan manual dengan menggunakan log book berukuran besar hingga kini menggunakan sistem aplikasi EMIS 4.0 yang serba digital.
Berkat ketekunannya, sejak tahun 2017 Muhairi dipercaya mengemban amanah yang lebih tinggi sebagai User Champion Provinsi Jambi, dan baru-baru berhasil meraih predikat Juara 1 User Champion Nasional di ajang Penghargaan User Champion Teladan EMIS 2023 yang diselenggarakan akhir tahun lalu.
“Salah satu tantangan terbesar dari pengelolaan data EMIS adalah komunikasi bottom up, baik dengan atasan langsung maupun dengan pejabat yang lebih tinggi karena birokrasi yang berjenjang, dan fakta bahwa tidak semua pihak yang dikonsultasikan memiliki pengetahuan yang mumpuni. Banyak User Champion tidak mendapat feedback yang solutif ketika mereka mengomunikasikan masalah dengan atasannya,” ucap Muhairi.
Sebaliknya, informasi terkait sosialisasi EMIS atau undangan pertemuan seringkali tidak tersampaikan kepada para User Champion di tingkat madrasah, sehingga mereka terlewat kesempatan untuk belajar lebih banyak. Tantangan lainnya adalah data pendukung yang sulit diperoleh, yang menyulitkan pemutakhiran data di kemudian hari.
Meski menghadapi persoalan-persoalan tersebut, Muhairi tidak tinggal diam dan sebaliknya justru aktif menjangkau rekan-rekan User Champion baik yang bertugas di tingkat Kabupaten/Kota maupun di tingkat madrasah, untuk saling berbagi ilmu. Muhairi tidak pernah lelah bersosialisasi. Semuanya ia anggap teman dan ia selalu memelihara silaturahmi.
Muhairi terus memelihara tekad agar data EMIS berkembang menjadi lebih baik lagi dan makin dapat diandalkan. Demi mewujudkan cita-cita besarnya itu, Muhairi merumuskan tiga prinsip penting yang wajib diterapkan oleh semua User Champion di Provinsi Jambi. “Prinsip yang harus dipegang teguh oleh User Champion dalam melakukan pekerjaannya adalah; valid, tepat waktu, dan tidak ada yang tidak bisa,” tegasnya.
Prinsip tersebut menurut Muhairi adalah harga mati untuk semua User Champion tanpa terkecuali. Ia pun membuktikannya. Salah satu kisah yang tidak bisa ia lupakan adalah pengalamannya dalam membantu seorang siswa yang mengalami kesulitan dalam mendaftar di universitas karena kurang lengkapnya data. Dengan bantuan Muhairi, data siswa tersebut berhasil diurus dan akhirnya dapat digunakan untuk mendaftar ke universitas impiannya. Di suatu kesempatan, Muhairi secara tidak sengaja bertemu dengan orang tua siswa yang pernah ia bantu tersebut. Orang tua siswa tersebut mengenali Muhairi dan mengucapkan terima kasih sedalam-dalamnya atas ketekunan Muhairi dalam membantu anak mereka. Peristiwa seperti itu yang menjadi pengingat bagi Muhairi untuk selalu semangat dalam memajukan pendidikan Islam Provinsi Jambi melalui profesinya.
“Ada kebanggaan tersendiri jika orang yang saya bantu bisa menempuh pendidikan dengan lancar dan menjadi orang yang berhasil. Meski bantuan saya sederhana dan tidak seberapa, tapi perasaan saya sangat bahagia,” ucap Muhairi sambil tersenyum lebar.
Selain itu, User Champion teladan ini juga rajin menggali solusi unik dan mempraktikkannya dalam pekerjaannya sehari-hari. Muhairi pun tidak sulit berbagi tips-tips yang mudah dimengerti dan diimplementasikan oleh para User Champion lainnya di Jambi dan juga di seluruh Indonesia.
Muhairi pun menciptakan inovasi besar dimana ia mengembangkan sebuah sistem aduan lokal dan pelaporan interaktif daring yang memudahkan para User Champion untuk bertanya, berkonsultasi dan menemukan solusi. Muhairi ingin membangun pemahaman bahwa pengelolaan data EMIS itu mudah. Ia pun sangat sering berkomunikasi dengan mitra pengembang EMIS untuk memberikan masukan. Muhairi berharap sistem aplikasi EMIS semakin user-friendly.
Peluh dan lelah Muhairi membuahkan hasil. EMIS sekarang menjadi data pokok yang dapat diandalkan. Residu data bermasalah yang dahulunya sebanyak 80% dari jumlah total data, sekarang menyusut jauh menjadi kurang dari 20% saja. Komunikasi melalui WhatsApp Group yang dahulunya selalu riuh akan keluh kesah permasalahan teknis, sekarang sudah berkurang dengan adanya sistem aduan dan pemberian solusi yang edukatif tersebut, sehingga permasalahan yang sama tidak terulang.
Terobosan yang dilakukan oleh Muhairi berujung pada pemberian apresiasi dari Kementerian Agama melalui Penghargaan User Champion Teladan EMIS 2023. “Saya berterima kasih atas penghargaan yang diberikan, meski pada saat malam penganugerahannya saya tidak dapat hadir ke Jakarta, karena sedang menjalankan ibadah umroh,” ujarnya.
“Setelah mendapat predikat tersebut, saya mempunyai kesempatan yang lebih luas lagi untuk berbagi praktik baik yang saya lakukan kepada teman-teman User Champion se-Indonesia, salah satunya dengan menjadi narasumber melalui kegiatan ‘Belajar Usung 4D’ (Berbagi Langsung dan Jumpa Pakar User Champion: Dukung, Dampingi, Demi Data) yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Islam. Di acara tersebut saya juga berbagi pesan untuk selalu bekerja dengan ikhlas, cinta terhadap profesi, sabar, serta senantiasa berkomunikasi dengan baik,” tuturnya.
Komitmen Muhairi untuk menyerukan pentingnya validitas data Pendidikan Islam menjadi api bagi dirinya untuk terus mengembangkan gagasan agar tata kelola EMIS memudahkan User Champion. Ia berjanji pada diri sendiri bahwa terobosan EMIS di Jambi dapat terus berlanjut demi masa depan Pendidikan Islam yang lebih baik.
Kisah Ahmad Muhairi, S.Pd., Juara 1 User Champion EMIS Provinsi se-Indonesia asal Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jambi.
(Tim REP-MEQR/ Madrasah Reform)
Bagikan: