Batam (Pendis) - Kepala Raudlatul Athfal (RA) memiliki peran penting dalam menanamkan dan memperkuat pendidikan sekolah ramah anak di RA. Oleh sebab itu penguatan sekolah ramah anak bagi guru dan kepala RA sangat penting.
Demikian disampaikan Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah Suyitno saat memberikan arahan dalam acara Peningkatan Manajerial Kependidikan RA di Batam, Ahad (25/03).
Menurut Suyitno, kepala RA tidak hanya konsentarasi tentang tatakelola untuk kemajuan dan perkembangan RA, terkait dengan manajerial dan tatakelola kependidikan RA. Akan tetapi ada yang tidak kalah penting, yaitu Kepala RA harus menanamkan dan memperkuat sekolah ramah anak sebagai guru dan kepala RA harus memiliki tanggung jawab mendidik anak di usia dini.
"Saat ini banyak berita yang beredar tentang kekerasan terhadap anak, bulliying, pergaulan bebas, nah ini perlu disikapi dengan serius pentingnya pendidikan ramah anak," tutur Suyitno.
"Tananmkan pendidikan ramah anak dan pendidikan karekter dimulai dari RA, RA adalah madrasatul ula," pungkas Guru Besar UIN Raden Fatah Palembang.
Suyitno menambahkan, bahwa mulai tahun ini Kementerian Agama akan memulai program sekolah ramah anak, diharapkan menjadi program nasional dan akan menjadi piloting mulai kanwil/kankemanag/kab/kota. Menurutnya, hal ini akan terus dilakukan dengan penguatan pada regulasinya.
Kepada para peserta, Suyitno berharap, bahwa kegiatan yang ada harus dimaksimalkan sebaik mungkin oleh uru dan kepala RA untuk shering pengalaman di wilayah masing-masing. Dengan demikian Kepala RA dapat menumbuhkan inovasi-inovasi untuk kemajuan dan perkembangan RA, tidak hanya pada level menajerialnya, tata kelolanya akan tetapi, kepala RA dan guru-nya lebih bisa menanamkan sekolah ramah anak.
Kegiatan ini dihadiri oleh 50 perwakilan kepala RA yang menjadi representative dari seluruh kepala RA di Indonesia.
(Maryani/Herman/ra)
Bagikan: