Jembrana (Kemenag) — Madrasah kembali mencetak prestasi membanggakan di panggung dunia. Tim riset dari Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 3 Jembrana, Bali, berhasil meraih medali emas dalam ajang Bali International Science Fair (BISF) 2025, yang digelar pada 19–22 Juni 2025 di Denpasar. Kompetisi ini diikuti oleh 394 tim dari 16 negara, menjadikannya salah satu ajang sains bergengsi untuk peneliti muda dunia.
Tim MAN 3 Jembrana yang beranggotakan Naisila Ramadani, Nurul Aini, Dina Rifkoniyah, dan Elia Yuliana Putri, berhasil mencuri perhatian dewan juri lewat riset berjudul “Pemanfaatan Tanaman Katang-Katang untuk Mengendalikan Hama Kutu Kebul pada Buah Kakao.” Inovasi mereka tak hanya unggul secara ilmiah, tetapi juga dinilai berdampak langsung terhadap sektor pertanian, khususnya bagi petani kakao.
“Ini bukan sekadar kemenangan untuk MAN 3 Jembrana, tapi juga untuk dunia pendidikan madrasah Indonesia. Madrasah bisa bersaing di tingkat global,” tegas Kepala MAN 3 Jembrana, Agus Subagya, pada Selasa (23/6/2025).
Ia menambahkan bahwa semangat ‘Madrasah Mendunia’ kini bukan lagi cita-cita, tapi telah menjadi kenyataan berkat kolaborasi, inovasi, dan kerja keras seluruh elemen madrasah.
Ajang BISF 2025 diselenggarakan oleh MICA Malaysia, Indonesian Young Scientist Association (IYSA), dan Universitas Warmadewa. Dalam kategori Pure Science, tim MAN 3 Jembrana mengungguli ratusan tim lainnya, termasuk peserta dari Vietnam yang meraih medali emas kedua.
Khairul Yazid, selaku pembina tim, mengungkapkan bahwa pencapaian ini merupakan hasil dari proses panjang bimbingan dan semangat belajar para siswa. “Kami berharap riset ini bisa dikembangkan lebih lanjut dan membawa manfaat nyata, khususnya bagi para petani lokal,” ujarnya.
Sementara itu, Naisila Ramadani mengaku bangga bisa mengharumkan nama madrasah dan daerah. “Ini pengalaman tak terlupakan dan motivasi besar bagi kami untuk terus belajar dan berkarya di bidang sains,” ucapnya.
Kemenangan ini diharapkan menjadi pemantik semangat bagi siswa-siswi madrasah di seluruh Indonesia untuk terus berinovasi dan berani tampil di level internasional. Madrasah bukan hanya tempat belajar agama, tapi juga ruang tumbuhnya ilmuwan masa depan yang siap berkontribusi bagi bangsa dan dunia.
Bagikan: