Nias (Pendis) - Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah Suyitno mengunjungi guru-guru madrasah yang berada di daerah tertinggal, terdepan dan terluar wilayah Indonesia. Dalam kunjungannya, Direktur GTK bertemu guru madrasah dari seluruh wilayah-wilayah laur dari Pulau Nias.
Dihadapan para guru madrasah, Suyitno memandang bahwa para guru yang berada di kepulauan Nias merupakan guru khusus dan sepesial . untuk itu, guru yang model demikan tidak boleh cepat mengeluh dan harus selalu semangat, "guru yang khusus, sepesial dan supra begini tidak boleh mengeluh," katanya di Nias, Selasa (8/10).
Suyitno melihat, bahwa sejatinya guru-guru yang model tadi banyak ditemuai dibeberapa wilayah, meskti dengan berbagai kekurangan sarana maupun fasilitas serta kesejahteraanya. Namun hal itu, kata Direktur GTK, bahwa hal itu tenggelam oleh para guru-guru yang tidak mempunyai jwa mengajar dan mendidik menjadikan guru yang baik tidak Nampak, "ibaratnya nila setitik rusak susu sebelaga," ujarnya
Lebih lanjut, mantan Wakil Rektor III Universitas Islam Negeri Radeh Fatah Palembang ini menegaskan bahwa guru yang ideal adalah guru yang mempunyai talenta atau passion sebagai seorang pendidik. Artinya guru-guru madrasah yang mempunyai panggilan jiwa sebagai seorang guru, "passion disini bukan life style ya, maksudnya panggilan jiwa untuk memilih sebagai guru," tukas Direktur memberi nasihat.
Selain itu, dihadapan guru, kepala madrasah dan pengawas madrasah , Direktur juga menjelaskan bahwa ada tiga tipologi guru. Pertama, adalah tipe sebagai seorang pengjar saja. Kedua, seorang pendidik. Dan terakhir tipe sebagai guru yang semata-mata mencari mata pencaharian, "sejatinya tipologi ketiga ini tidak masalah, tapi yang hal itu dijadikan semata-mata sebagai pekerjaan," pungkas Direktur GTK.(Solla)
Bagikan: