Batam (Pendis) - Dewasa ini dunia pendidikan sedang dihadapkan dengan isu trans nasional dimana tidak ada batasan antar Negara. Derasnya arus informasi merupakan buah dari revolusi industry 4.0. Banyak hal-hal positif yang dapat diambil dari era terbuka saat ini, namun banyak juga hal negatif yang menyertainya.
Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah, Suyitno, mengatakan, di tengah derasnya arus informasi, guru Bimbingan dan Konseling (BK) Madrasah memiliki peran penting untuk membina dan mengarahkan peserta didik dalam menyaring informasi tersebut.
Suyitno juga menegaskan bahwa tantangan guru BK pada era ini begitu kompleks, mengingat kini mereka menghadapi peserta didik yang memiliki mindset serba instan. Guru BK dituntut untuk merespon hal tersebut dengan cepat.
"Dahulu guru memiliki peran centre sebagai sumber ilmu pengetahuan, namun sekarang peran-peran tersebut sudah diambil alih oleh media sosial, seperti facebook dan youtube, karena siswa dapat dengan mudah mengakses berbagai macam informasi yang mereka butuhkan pada media tersebut, perlahan guru akan ditinggalkan oleh para siswa," ujar Suyitno saat memberikan arahan pada Kegiatan Pengembangan Keprofesian Guru BK MAN Insan Cendekia di Batam, Rabu (04/09).
Dikatakan Suyitno, ketika siswa belajar dari media sosial mereka tidak memiliki filter sehingga dapat dengan mudah terkena paham radikalisme, mengingat belakangan ini banyak sekali akun media social yang tidak dapat dipertanggung jawabkan, akun tersebut hanya berisi konten-konten hoax, provokatif, yang syarat akan paham radikalisme.
"Guru BK MAN IC sebagai madrasah unggulan, harus mengisi ruang-ruang pada media social yang sebelumnya belum tersentuh oleh Guru MAN IC, jika tidak sumber pembelajaran murid akan diambil alih oleh sumber yang tidak dipertanggungjawabkan," tambahnya.
Guru Besar UIN Raden Fatah tersebut juga mengatakan bahwa tugas guru BK bukan hanya memenuhi jam tatap muka saja, namun jauh lebih dari itu tugas guru BK adalah mengawal karakter siswa. "Setelah kegiatan ini saya ingin guru BK MAN Insan Cendekia harus menjadi garda terdepan dalam mengawal karakter siswa madrasah, khususnya siswa MAN Insan Cendikia," himbaunya.
Kasubdit Bina GTK MA/MAK, Kastolan, mengatakan bahwa dengan adanya kegiatan seperti ini dapat menstimulus guru Bimbingan dan Konseling untuk mengembangkan diri dalam menghadapi tantangan pada era trans nasional. "Kedepan diharapkan guru BK dapat menggunakan aplikasi ataupun metode konseling dengan memanfaatkan perkembangan teknologi dalam membimbing siswa madrasah," harapnya.
(Ridho/syd/ M Yani)
Bagikan: