Surabaya (Pendis) --- Kementerian Agama (Kemenag) tengah melakukan verifikasi data Tunjangan Profesi Guru (TPG) madrasah tahun 2021. Untuk memastikannya, Kemenag terus menyisir kantor wilayah yang masih mengalami kekurangan pembayaran.
Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah, Muhammad Zain menyatakan komitmennya untuk meningkatkan kesejahteraan para guru madrasah.
“Keberadaan TPG merupakan salah satu hak guru sekaligus sebagai ikhtiar kami dalam rangka meningkatkan kesejahteraan mereka,” tandas Zain saat memberi arahan pada agenda Verifikasi Tunjangan Profesi Guru Angkatan II di Surabaya, Rabu (24/3).
Zain menambahkan, untuk memastikan tunjangan profesi guru dapat tepat sasaran diperlukan data SIMPATIKA yang ter-update juga akurat. Hal ini penting sebagai upaya mitigasi agar jangan sampai ada lagi tunjangan profesi guru yang terhutang seperti tahun-tahun sebelumnya.
“Dan jangan sampai ada guru yang tidak layak (tidak bersertifikasi) justru mendapat Tunjangan Profesi Guru. Saya bersyukur hari ini data SIMPATIKA sudah ter-update by name dan address, dan ke depannya saya harap SIMPATIKA menyediakan fitur tanya jawab, supaya keluhan para guru dapat terselesaikan melalui akun SIMPATIKA,” tambah Zain.
Masih menyoal efektifitas aplikasi SIMPATIKA, Kasubdit Bina GTK MI/MTs Ainurrafiq mengatakan, rekan rekan admin SIMPATIKA dari Pusat, Provinsi, Kabupaten Kota, Admin Satker dan Admin Madrasah adalah ujung tombak dalam pencairan TPG, tukin dan tunjangan tunjangan lainnya.
“Kita memanfaatkan SIMPATIKA untuk menghitung secara akurat tukin tahun berikutnya, selain itu juga ada tunjangan insentif dan tunjangan khusus yang hanya berada di lingkup 10 provinsi dan tentunya membutuhkan kinerja yg luar biasa dari admin SIMPATIKA,” ungkap Rafiq.
Rafiq menambahkan bahwa dalam waktu dekat akan ada bantuan kuota PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh)n yang tentu membutuhkan support para admin, oleh karenanya update dan keakuratan data menjadi sangat penting.
Afirmasi pernyataan Direktur GTK, Kepala Seksi Bina Guru MI/MTs Mustafa Fahmi menyatakan, jangan sampai ada angggapan dari BPKP dan Kemenkeu bahwa Tunjangan Profesi Guru tidak berbanding lurus dengan kinerja guru.
“Kita harus buktikan bahwa Tunjangan Profesi Guru berbanding lurus dengan peningkatan kualitas guru.” tukas Fahmi.
Fahmi juga menambahkan, mulai tahun ini Simpatika akan meningkatkan tata kelola layanannya meliputi Tunjangan Kinerja dan Tunjangan Khusus.
"Sehingga semua tunjangan bagi guru madrasah akan dikelola berbasis Sistem Informasi online. Fitur analisa kebutuhan dan distribusi guru juga akan di optimalisasi tahun ini," tutup Fahmi.
(Wachid/My)
Bagikan: